Thursday, July 4, 2013

Landasan Pendidikan Pancasila

BAB 1

PENDAHULUAN

Pancasila adalah dasar filafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Namun sekarang ini banyak yang beranggapan pancasila adalah label politik orde baru, sehingga mengembangkan dan mengkaji pancasila akan mengembalikan kewibawaan orde baru.Pandngan semacam ini akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa yang telah lama dibina.


  1. Landaan Historis.

Bangsa indonesia terbentuk melalui poses sejarah yang panjang sampai menemukan jati dirinya yang didalamnya tersimpul ciri khas,sifat dan karakter yang berbeda dengan Negara lain.
Pancaila dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa dan negara bukannya suatu ideology yang menguasai bangsa namun justru nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila berasal dari bagsa Indonesia sendiri (kausal materialis pancasila).

b.   Landasan Cultural

Berbeda dengan bangsa lain, bangsa indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara pada suatu asas kulural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilainya bukan konseptual hasil seseorang saja tetapi proses refleksi filosofis para pendiri bangsa.
Nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila yang dijadikan sebagai pandangan hidup adalah sebuah karya besar bangsa Indonesia yang menghasilkan pemikiran tentang bangsa dan Negara yang mendasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila.

     c.   Landasan Yuridis.
Teruang dalam UU No.2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional pasal 39 . serta berdasarkan SK Mendiknas RI NO.232/u/2000. pasal 10 ayat 1.

  1. Landasan Filosofis
Pancasila adalah dasar filsafat Negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, maka sudah menjadi suatu keharusan moral untuk merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan.



Dalam UU no 2 tahun 1989 dan SK Dirjen dikti No.38/DIKTI/Kep/2002,dijelaskan bahwa tujuannya adalah mengarahkan perhatian moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari.


Syarat-syarat ilmiah menurut I.R Poedjowijatno

  1. Berobjek.
a. objek forma yaitu pembahasan dilihat dari sudut pandang tertentu,misal dari sudut pandang ekonomi.
b.Objek material yaitu pembahasan mencakup semua aspek baik empiris atau non empiris( hasil budaya dan nilai budaya)

  1. Bermetode
seperangkat cara atau system pendekatan dalam rangka pembahasan pancasila untuk mendapatkan keterangn objektif. Metode sangat bergantung objek pancasila baik forma atau material.

  1. Bersistem
harus merupakan suatu kesatuan antara bagian-bagian yang saling berhubungan.

4.   Universal
Kebenaran tidak erbata oleh waktu,ruang,keadaan,situasi,kondisi,maupun jumlah teteentu serta mencakup semua aspek.

Tingkatan Pengetahuan Ilmiah.

1.Pengetahuan Deskriptif
Pengetahuan yang memberikan suatu keterangan, penjelasan secara objektif tanpa adanya unsure subyektif, dalam mengkaji pancasila harus menjelaskan sesuai kenyataan bahwa pancasila adalah hasil budaya bangsa.

2.Pengetahuan Kausal
Pengetahuan yang memberikan jawaban  tentang sebab akibat berkaitan denagn kajian proses kausalitas terjadinya pacasila.

3.Pengetahuan Normatif.
Pengetahuan yang berkaitan dengan suatu ukuran, parameter,serta norma-norma,dikaji normanya karena pancasila untuk diamalkan,direalisasikan serta di kongkretkan.



4.Pengetahuan Esensial
Pengetahuan yang berkaitan tentang segala sesuatu dan dikaji dalam ilmu filsafat,untuk mendapatkan pengetahuan tentng inti sari atau makna yang terdalam.

B.   Beberapa Pengertan Pancasila

1.Secara Etimologis
Berasal dari bahasa sansekerta dari India( bahasa kasta brahmana).
Menurut Muhammad Yamin,dalam bahasa sansekerta ‘pancasila” berasal dari kata:
“panca” artinya “lima
“syila” vocal i pendek artinya “batu sndi”,”alas”,”dasar”.
“syila” vocal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”.
Jadi secara etimologis adalah istilah syila dengan vocal pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi 5”.atau secara harfiah “dasar yang memiliki 5 unsur”.

2. Secara Histories
Proses perumusan pancasila diawali saat sidng BPUPKI dr.Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu maslah rumusan dasar Negara yang skan di bentuk.kemudian tampillah tiga ornag pmbacara yaitu Mohammad yamin,soepomo dan soekarno.

a.Mr,Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
merumuskan lima asas dasar Negara:
  1. ketuhanan Yang Maha Esa
  2. kebagsaan persatuan Indonesia
  3. rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  4. kerakyatan yang dipimin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaatan perwakilan
  5. keadilan soaial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b.Ir Soekarno ( 1 Juni 1945 )
merumuskan :
  1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia.
  2. Internasionaisme atau Perikemanusiaan
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. kesejahteraan social
  5. ketuhanan yang bekebudaaan.

  1. Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 )
rumusn pancasila dalam piagam jakarta  adalah:
1.ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syri’at islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.kemanusiaan yang adil dan berasab
3. persatuan Indonesia
4. kerakyatan yang dipimin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaatan perwaklan
5.keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

3 Secara Terminology
Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 agustus 1945 mengadakan sidang dan telah berhasil megesahkan UUD 1945 yang terdiri dari  dua bagian yaitu pembukaan dan pasal-pasal yang berisi 37 pasal.
Dalam pembukaan UUD 1945 tersebut tercantum rumusan pancasila yang secara konstitusiaonal sah dan benar sebagai dasar Negara Republik Inonesia, yaitu:
  1. ketuhanan Yang Maha Esa
  2. kemanusiaan yang adil dan berasab
3. persatuan Indonesia
4. kerakyatan yang dipimin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaatan perwaklan
5.keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
  

A. Pengantar
proses terbentuknya Negara dan bangsa Indonesia melalui suatu poses yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV, ke V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad ke VII.
B. Zaman Kutai
Masyarakat kutai yang membuka sejarah zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai social politik, dan ketuhanan dalam bentuk kenduri,serta sedekh kepada para Brahmana.
C. Zaman Sriwijaya
Pada abad ke VII muncullah suatu kerajaan di Sumatra yaitu Kerajaan Sriwijaya dibwah kekuasaan wangsa Syailendra. Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu Negara telah tercemin dalam  kerajaan Sriwijaya yaitu berbunyi “ marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subbhiksa” ( suatu ita-cita Negara yang adil dan makmur)
(sulaiman, tanpa tahun :53)
D. Kerajaan Airlangga
Menurut prasasti kelagen, pada tahun 1037, raja airlanggame merintahkan untuk membuat tanggul dan waduk demimkesejahteraan pertanian rakyat yang merupakan nilai-nilai sila kelima.(toyibin,1997:28,29)
 E. Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1293 berdiri kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasan  pada pemerintahan raja hayam wuruk dengan mahapati gaja mada.pada waktuagma hindu dan budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu kerajaan.empu prapanca menulis Negarakertagama yang didalamnya terdapat istilah “pancasila”.empu tantular mengarang buku sutasoma, dan didalamnya terdapat seloka persatuan nasional yaitu “ bhinneka Tunggal ika tan hana Dharma mangrua”. Selain agama hindu dan budha salah satu bawahan kekuasaanya pasai justru memeluk agama islam. Toleransi positif di junjung tinggi sejak zaman bahari silam.
Menurut prasasti Brumbung (1329), dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semcam penasehat seperti I Rakriyan Hino yang bertugas memberi nasehat kepada raja, hal ini mencerminkan nilai-nilai muSywarah mufakat.
F. Zaman Penjajahan
Bangsa asing yang masuk pada awlnya bedagang adalah orang- orang bangsa portugis.pada akhir abad keXVI bangsa belanda dating pula ke Indonesia kemudian mendirikan perkumpulan dagang V.O.C./ kompeni.. praktek-praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan.dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan penindasan dari bangsa belanda, namun kaerena tidak adanya kesatuan dan persatuan di antara mereka maka perlawanan senantiasa kandas.



G. Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional (1908) dipelopori oleh dr.wahidin sudiro husodo dengan budi utomonya. Inilah yang merupakan awal gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang meliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri. Sehingga segera setelah itu muncullahorganisasi-organisasi pergerakan nasional.

H. Zaman Penjajahan Jepang
Jepang yang semakin terdesak oleh sekutu barat agar mendapat dukungan darri bangsa Indonesia . maka pemerintah jepang menjanjikan indinesia merdeka kelak dikemudian hari.sebagai realisasi dari janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapankemerdekaan Indonesia yaitu BPUPKI.
i.sidang BPUPKI pertama
Dilaksanakan selama 4 hari ,berturut turut yang tapil untuk berpidato menyampaikan usulannya adalah tanggal 29 mei 1945 Mr. MuhYamin,taggal 31 Mei 1945 prof.soepmo dan 1 juni 1945 Ir.soekarno.
Prof.Dr.soepomo (31 mei 1945)
Mengemukakan teori-teori Negara sebagai berkut :
1.  Teori Negara perseorangan (individualis)
         2.  Paham Negara kelas ( class theory ) atau teori golongan
3.  Paham negara integralistik.
J. Sidang BPUPKI Kedua ( 10-16 Juli 1945 )
Dalam sidang kedua ini menghasilkan beberapa keputusan penting antara lain, tanggal 10 juli 1945 di ambil keputusan tentang bentuk Negara, tanggal 11 juli 1945 tentang luas wilayah Negara baru.
K.Proklamasi Kemerdekaaan Dan Sidang PPKI
  a.proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
            pagi hari  pada tanggal 17 agystus 1945 di pegangsaan timur 56 jakarta, tepat pada hari jumat legi, jam 10.00 pagi( jam 11.30 waktu jepang ), Bumg karno dengan didmpingi Bung hatta membacakan naskah proklamsi dengan khidmat.

b.Sidang PPKI
 1.Sidang pertama ( 18 Agustus 1945)
     Sidang pertamka PPKI dihadiri 27 orang dan menghasilkan keputusan-keputusan:
a.             mengesahkan UUD 1945
b.            memilih presiden dan wakil presiden yang pertama
c.             Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai  badan       musyawarah darurat.


2.Sidang kedua ( 19 Agustus 2010 )
     membentuk departemen.
3.Sidang ketiga ( 20 agustus 2010}
     dibentuk suatu badan yang disebut “badan kramanan Rakyat”
4.Sidang keempat ( 22 Agustus 1946 )
     Membahas agenda Komite Nasional Partai Nasional Indonesia,pusatnya Di Jakarta
BAB III
PANCASILA SEBAGAI SYSTEM FILSAFAT

 Download Selengkapnya Disini


Bab IV
Pancasila sebagai etika politik

Download Selengkapanya, Disini

-->

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


  1. Pengertian Filsafat

Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa yunani “ philein” yang artinya “cinta” dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”( Nasution,1973 ). Jadi secara harfiah istilah “filsafat” mengandung makna kebijaksanaan.

Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok adalah: metafosika,epistemology, metodologi,logika,etika,dan estetika.

  1. Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu System

  1. Susunan Pancasila yang bersifat Organis
Pancasila merupakan penjelmaan hakikat manusia “monopluralis” yang merupakan kesatuan organis maka pancasila juga memiliki kesatuan yang bersifat organis pula.

  1. Susunan pancasila yang bersifat hierarkhis dan berbentuk piramida
Diantara kelima sila ada hubungan yang mengikat yang satu kepada yang lainnya sehingga pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat. Kesatuan pancasila yang memiliki siusunan hierarkhi pyramidal ini maka sila pertama menjadi basis bagi sila yang lain.secara ontologism hakikat sila-sila pancasila mendasarkan pada landasan sila-sila pancasil yaitu:tunhan, manusia, stu,rakyat,dan adil(notonagoro,1975:49)

  1. Rumusan hubungan kesatuan sila-sila pancasila yang saling mengisi dan sailing mengkualifikasi.
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam setiap sila terkandung nilai keempat sila yang lainnya,atau dengan kata lain perkataan dalam setiap sila senantiasa dikualifikasi keempat sila yang lain.

  1. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai  Suatu System Filsafat

  1. Dasar antropologi sila-sila pancasila
Dasar ontologism pancasila pada hahikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis,oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antrropologiis. Subyek pendukung pokok pancasila adalah manusia.

  1. Dasar epistemologis sila-sila pancasila
Dasar epistemology pancasila tidak dapat dipisahkan dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia kalau manusia merupakan basis ontology pancasila maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemology,yaitu bangunan epistemology yang ditempatkan dalam bangunan filsafat manusia ( pranarka,1996 : 32 )
Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemology yaitu pertama sumber pengeyahuan manusia, kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, ketiga tentang watak pengetahuan manusia ( titus,1984:20 )
  1. Dasar aksiologis sila-sila pancasila
Sila-sila sebagai suatu system filsafat jaga memiliki satu kesatuan dasar aksiologis sehimgga nilai-nilai yang terkadung dalam pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Menurut notonagoro bahwa nilai-nilai pancasila termasuk nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang mengakui nilai material dan nilai vital.

Nilai –nilai pancasila sebagai suatu system
Sesuai dengan isi yang terkandung dalam pancasila, secara ontologis mengandung tiga masalah pokok dalam kehidupan manusia yaitu bagaimana seharusnya manusia itu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap dirinya sendiri serta terhaadap manusia lain dan masyarakat.
Pada hakikatnya pancasila itu merupakan suatu system nilai dalam artian bahwa bagian-bagian atau sila-silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh.

  1. Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa Dan Negara Republic Indonesia

  1. Dasar filosofis
Dasar pemikiran filsofis yang terkandung dalam setiap sila,dijelaskan sebagai berikut.pancasila sebagai filsafat babgsa dan Negara Republik Indonesia,mengandung makna bahwa dalam setiap asperk kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan,dan kenegaraanharus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilam.

  1. Nilai-nilai pancasila sebagai nilai fundamental Negara
Nilai-nilai pancasila pada hakikatnya merupakan sumber dari segala sumber hukumdalam Negara Indonesia.

  1. Inti Isi Sila-Sila Pancasila

  1. Sila ketuhanan yang maha esa
.......................
.......................
.......................
.......................

Pancasila Sebagai Sistem filsafat, Download lengkap,,

-->

Pancasila Sebagai Etika Politik


  1. Pengertian Etika

Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu,atau bagaimana kita mengambil sikap yang bertanggung jawabberhadapan dengan pelbagai ajaran moral (suseno,1987)

  1. Pengertian Nilai, Norma, Dan Moral

  1. Pengertain nilai
Nilai atau “value” ( inggris ) termasuk bidang kajian filsafat.istilah nilai dalam bidang kajian filsafatdipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya “keberhargaan” ( worth ) atau “kebaikan” (goodness).jadi nilai itu pada hakikatnya adlah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek,bukan objek itu sendiri.

  1. Hierarki nilai
Terdapat berbagai pandangan tentang nilai hal ini sangat bergantung pada titik tolak dan sudut pandangnya masing-masing dalam menentukan tentang pengertian dan hierarki nilai.misal kalngan hedonis berpandangan kenikmatan adalah nilai tertinggi.

Nilai dasar, nilaiinstrumental, dan nilai praksis.                         

a)      Nilai Dasar
setiap nilai memiliki nilai  dasar (dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar ontologis ),yaitu merupakan hakikat,esensi,intisari atau makna terdalam dari nilai-nilai tersebut. Demikianlah maka nilai dasar dapat juga disebut sebagai sumber norma yang pada gilirannya dijabarkan atau direalisasikan dalam suatu kehidupan yang bersifat praksis.

b)      Nilai instrumental.
Untuk dapat direalisasikan dalam suatu kehidupan maka suatu nilai harus memiliki suatu ukuran.nilai instrumental inilah yang merupakan suatu pedomanyang dapat di ukur dan di arahkan.karena nilai ini merupakan suatu eksplisit dari nilai dasar.

c)      Nilai praksis.

Merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan nyata.sehingga merupakan perwujudan daru nilai instrumental.

Pancasila Sebagai etika Politik Download


Alam Makro dan Alam Mikro

  1. Alam Makro dan Alam Mikro

Seluruh alam semesta yang saya ceritakan di depan itu, ditinjau dari segi Fisika, berisi 4 hal, yaitu : Benda (materi), Energi, Ruang dan Waktu.

Dua hal yang pertama Materi dan Energi telah saya ilustrasikan di bagian yang lalu. Yaitu, bahwa seluruh penjuru alam semesta ini ternyata berisi materi dan energi. Materi dan energi itu membentuk suatu komposisi yang menghasilkan benda-benda langit dalam gerakan berirama yang luar biasa indahnya.

Bahkan bukan hanya makrokosmos (alam besar langit beserta isinya) tetapi juga mikrokosmos (alam kecil alam atomik) memiliki gerakan-gerakan berirama yang senada di seluruh penjuru alam semesta. Agar pernahaman materi-energi itu lebih jelas, berikut ini saya berikan ilustrasi pada alam mikrokosmos.

2. Materi dan Energi

Kalau kita cermati, seluruh benda di semesta ini tersusun dari bagian kecil yang disebut atom. Atom adalah bagian terkecil dari suatu benda yang memiliki sifat dasar benda. Sebutlah Oksigen, dia tersusun dari atom-atom O. Emas tersusun dari atom-atom Au. Besi tersusun dari atom-atom Fe. Helium tersusun dari atom-atom He, dan seterusnya.

Secara sederhana, sebuah atom bisa dibayangkan sebagai sistem tata surya. Di tengah atom tersebut ada yang disebut sebagai inti atom, sedangkan di luarnya ada partikel yang disebut elektron. Inti atom bisa diumpamakan sebagai Matahari, sedangkan elektron bisa diumpamakan sebagai Bumi.Ringkas kata, sebenarnya atom-atom benda di alam ini memiliki struktur yang sama. Yaitu terdiri dari inti atom yang berisi 'kelereng' bernama proton dan neutron, serta dikelilingi oleh 'kelereng' elektron dalam lintasan tertentu. Yang membedakan benda satu dengan benda lainnya, semata-mata hanyalah jumlah 'kelereng' yang ada di inti atom dan lintasan yang mengitarinya. Tetapi, semuanya tersusun dari 'kelereng' yang sama, yaitu proton, neutron dan elektron.

Jadi, sebuah benda ternyata adalah gugusan partikel-partikel sub atomik yang membentuk sistem energial tertentu, seperti sebuah sistem tatasurya. Kalau kita cermati, sistem itu terdiri dari susunan benda-benda dan energi belaka. Yaitu proton, neutron, elektron (dan partikel sub atomik lainnya) yang disatukan oleh sebuah 'Energi Ikat' (binding energy) dalam bentuk gerakan-gerakan berputar dan potensial kelistrikan.Selain terisi oleh materi dan energi, alam semesta ini juga 'terisi' oleh 'ruang' dan 'waktu'. Agak aneh memang, kalau kita menyebut alam semesta 'terisi' oleh ‘ruang’ dan ‘waktu’. Bukankah alam semesta ini adalah 'ruang' yang berfungsi untuk mewadahi seluruh benda dan energi?Ternyata alam semesta ini terbentuk dari adanya materi energi ruang waktu secara bersamaan. Keempat-empatnya berkedudukan sejajar, dan saling mempengaruhi.
Keempat 'Besaran' itu terbentuk bersamaan dengan terbentuknya alam semesta. Jadi, ketika alam semesta ini belum ada, ruang waktu materi energi juga tidak ada. Yang ada hanya 'Ketiadaan' mutlak. Begitu alam semesta terbentuk maka ke empat besaran itu juga terbentuk dan mengembang serta berubah terus menerus, sampai sekarang. Masing-masing berpengaruh terhadap besaran yang lain.

Keempat komponen itu memiliki fungsi yang berbeda-beda. 'Ruang' berfungsi sebagai wadah. 'Waktu' berperanan mengikat usia. 'Benda' sebagai pengisi. Dan 'energi' sebagai penggerak terjadinya dinamika.Sebaliknya, ketika alam semesta kini memuai, benda-benda di alam semesta ini menjadi renggang, sehingga tercipta 'ruang-ruang' dan 'jarak' di antara benda-benda langit. Akan tetapi, sebenarnya di ruang ruang itu pun masih terisi oleh materi yang massa jenisnya semakin renggang.
Sebagai contoh, di ruang langit antara Matahari dan Bumi sebenarnya tidaklah kosong, melainkan terisi oleh debu angkasa dan gaya gravitasi (ingat : energi gravitasi adalah bentuk lain dari materi). Artinya, seluruh ruang antara Matahari dan Bumi tersebut terisi materi. Jika jarak antara Bumi dan Matahari merenggang, maka bukan berarti ruangan itu kosong. Tetap saja terisi oleh materi, tetapi dengan kerapatan yang semakin rendah.

Download 
Alam Makro dan Alam Mikro Download