KESALAHAN DALAM
PENGUKURAN
Kesalahan
dalam pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya
dari suatu pekerjaan pengukuran yang di lakukan oleh seseorang pengamat. Dalam
pengukuran besara fisis menggunakan alat ukur atau instrumen tidak akan mungkin
didapat suatu nilai yang benar tepat, namun selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh
kesalahan- kesalahn dalam pengukuran.
·
Macam
– Macam Kesalahan Dalam Pengukuran
Menurut
Miller & Miller (2001) tipe kesalahan dalam pengukuran analitik dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kesalahan serius (Gross error)
Tipe
kesalahan ini sangat fatal, sehingga konsekuensinya pengukuran harus diulangi.
Contoh
dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent yang digunakan, peralatan yang
memang rusak total, sampel yang terbuang, dan
lain lain. Indikasi dari
kesalahan ini cukup jelas dari gambaran data yang sangat menyimpang, data tidak
dapat memberikan pola hasil yang jelas, tingkat reprodusibilitas yang sangat
rendah dan lain lain.
2. Kesalahan acak (Random error )
Golongan
kesalahan ini merupakan bentuk kesalahan yang menyebabkan hasil dari suatu
perulangan menjadi relatif berbeda satu sama lain, dimana hasil secara
individual berada di sekitar harga rata-rata. Kesalahan ini memberi efek pada
tingkat akurasi dan kemampuan dapat terulang (reprodusibilitas). Kesalahan ini
bersifat wajar dan tidak dapat dihindari, hanya bisa direduksi dengan
kehati-hatian dan konsentrasi.
3. Kesalahan sistematik (Systematic error)
Kesalaahn sistematik merupakan jenis kesalahan
yang menyebabkan semua hasil data salah dengan suatu kemiripan. Hal ini dapat
diatasi dengan:
a.
Standarisasi prosedur
b.
Standarisasi bahan
Secara umum,
faktor yang menjadi sumber kesalahan dalam pengukuran sehingga menimbulkan
variasi hasil, antara lain adalah:
1.
Perbedaan yang terdapat pada obyek yang
diukur.
Hal
ini dapat diatasi dengan:
a.
Obyek yang akan dianalisis diperlakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh
ukuran kualitas yang homogen
b.
Mengggunakan tekhnik sampling dengan baik dan benar
2.
Perbedaan situasi pada saat pengukuran Perbedaan ini dapat diatasi dengan cara
mengenali persamaan dan perbedaan suatu obyek yang terdapat pada situasi yang
sama. Dengan demikian sifat-sifat dari obyek dapat diprediksikan.
3.
Perbedaan alat dan instrumentasi yang digunakan Cara yang digunakan untuk
mengatasinya adalah dengan menggunakan alat pengatur yang terkontrol dan telah
terkalibrasi.
4.
Perbedaan penyelenggaraan/administrasi Kendala ini diatasi dengan menyelesaikan
permasalahannon-teknis dengan baik sehingga keadaan peneliti selalu siap untuk
sehingga melakukan kerja.
5.
Perbedaan pembacaan hasil pengukuran Kesalahan ini dapat diatasi dengan selalu
berupaya untuk mengenali alat atau instrumentasi yang akan digunakan terlebih
dahulu.
·
JENIS-
JENIS SUMBER KESALAHAN PENGUKURAN
Di
beberpa referensi ada yang menyebutkan 3 sumber yaitu manusia, alat dan
lingkungan. Namun disini akan di bagi hanya 2 yang meliputi sumber sistematis
dan sumber acak
1. Kesalahan Sistematis (systematics
errors) atau alat dan manusia ( pengamat )
Merupakan kesalahan yang disebabkan
oleh peralatan atau instrumen serat keslahan yang dibuat oleh si pengamat.
a)
Kesalahan
alat
·
Kesalahan
nol (zero error) akibat tidak berhimpitnya titik nol jarum penunjuk.
·
Kelelahan
(fatigue) alat karena misalnya pegas yang dipakai telah lembek.
·
Gesekan
antar bagian yang bergerak.
·
Kesalahan
kalibrasi yaitu ketidak-tepatan pemberian skala ketika pertama kali alat
dibuat. Bisa dihindari dengan membandingkan alat tersebut dengan alat baku (standar).
·
Pemakaian
alat pada kondisi berbeda dengan saat dikalibrasi, yaitu pada kondisi suhu,
tekanan atau kelembaban yang berbeda. Itulah sebabnya perlu dicatat nilai
variable atau kondisi lingkungan saat eksperimen dilakukan, misalnya suhu dan
tekanan udara di laboratorium.
b)
Kesalahan
pengamat
·
Kesalahan parallax yaitu kesalahan akibat
posisi mata saat pembacaan skala tidak tepat tegak lurus diatas jarum.
·
Kesalahan interpolasi yaitu salah membaca
kedudukan jarum diantara dua garis skala terdekat.
·
Penguasaan
prosedur dan ketangkasan penggunaan alat. Beberapa peralatan membutuhkan
prosedur yang rumit, misalnya osiloskop, yang membutuhkan ketrampilan pemakaian
yang cukup.
·
Sikap
pengamat, misalnya kelelahan maupun keseriusan pengamat.
Sumber kesalahan ini dapat
dihindari dengan sikap pengamatan yang baik, memahami sumber kesalahan dan
berlatih sesering mungkin
2. Kesalahan acak ( Kondisi Lingkungan
)
Merupakan suatu kesalahan yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak menentu sehingga mengganggu kerja
alat ukur. Sumber kesalahan ini berasal dari luar sistem dan tidak dapat di
kuasai sepenuhnya, yaitu antara lain:
a)
Gerak
brown molekul udara yang dapat mempengaruhi penunjukkan alat-alat halus seperti
galvanometer.
b)
Fluktuasi
tegangan listrik yang tak teratur yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran
dengan alat-alat ukur listrik.
c)
Landasan
(meja, lantai, atau dudukan lain) alat yang bergetar akibat lalu lintas atau
sumber lain.
d)
Noise
atau bising pada rangkaian elektronika.
e)
Latar
belakang radiasi kosmos pada pengukuran dengan pencacah radioaktif.
donload materi ini, disini
donload materi ini, disini
No comments:
Post a Comment