Di
Kabupaten Kampar, Propinsi Riau terdapat sungai Tapung Kiri, air sungai ini
dimanfaatkan oleh masyarakat Petapahan yang berada di pinggiran sungai
tersebut.
Menurut informasi masyarakat ,
air sungai Tapung Kiri sebelum ada kegiatan industri kelapa sawit, airnya
mengalir jernih ikan masih banyak dan masyarakat memanfaatkan air sungai Tapung
Kiri untuk air minum dan kebutuhan rumah tangga.
Setelah ada industri kelapa
sawit di daerah sekitar sungai tersebut, airnya diduga terjadi pencemaran.
Berdasarkan informasi dari masyarakat adanya
dugaan Pencemaran
Penelitian
tentang Pencemaran Sungai Tapung Kiri yang diduga akibat dari kegiatan industri
kelapa sawit di Kabupaten Kampar propinsi Riau.
Dengan
berpedoman pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Tujuan :
1.Untuk
mengetahui beban pencemaran limbah industri
kelapa sawit di sungai Tapung Kiri
2.Untuk
mengevaluasi daya tampung beban pencemaran
air sungai Tapung Kiri
sebagian proses yang
ada di pabrik pengolahan sawit beserta limbahnya
1. Prose perebusan
n Buah tandan segar kelapa sawit :
- tekanan uap panas 2.4 sampai
3,4 kg/cm,
- temperatur 135 oC – 145 oC
- waktu selama 60 – 90 menit
n Tujuan perebusan :
- sterilisasi bakteri
- menonaktifkan enzim yang dapat
mengubah minyak
menjadi asam lemak
- melumatkan daging buah segar,
agar memudahkan
proses selanjutnya
n Limbah perebusan :
- Air buangan yang mrngandung
minyak dan kotoran
yang bersifat asam
2.
Proses
clarification
n Pengeperasan merupakan tahap
pemurnian minyak dengan memisahkan minyak dengan kotoran air
n Alat yang digunakan adalah decanter,
memerlukan air panas sebagai pemisah antara CPO dengan sludge
n Limbah cair nya berupa air limbah
sludge
3. proses pengolahan kernel
n Ada proses proses pemisahan inti sawit dan cangkang
n alatnya disebut hidrocyclone, memerlukan
banyak air untuk memisahkan dua komponen tersebut
n Limbahnya adalah sisa air kotor
Limbah
industri sawit
Menghasilkan tiga jenis limbah :
o
limbah cair, mengandung bahan organik yang sangat tinggi
o
limbah gas, keluar dari cerobong asap boiler
o
limbah padat berupa solid, sabut, cangkang dan abu
·
limbah
cair industri sawit
·
Kandungan bahan organik dalam air
limbah kelapa sawit sangat tinggi yaitu BOD = 25.500 mg/l dan COD = 48.000
mg/l, (melebihi baku mutu limbah cair BOD = 250mg/l dan COD = 500mg/l),
sehingga kadar pencemarnya sangat tinggi, apabila dialirkan di sungai dan
terurai akan membentuk amonia yang menimbulkan bau busuk
Parameter yang mempengaruhi air sungai
A. Parameter kimia :
1. Derajat keasaman
(pH), untuk
menentukan sifat asam dan sifat basa
2. Biological Oxigen
Demand (BOD), banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan bahan organik nya yang mudah terurai
3. Chemical Oxigen
Demand (COD), jumlah oksigen total yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara
kimiawi
4. lemak dan minyak
merupakan padatan yang
mengapung di atas permukaan air, lemak tergolong benda organik yang tidak mudah teruraikan oleh bakteri
5. Nitrogen Amoniak
(NH3-N),
amoniak merupakan gas yang berbau tidak enak ,sehingga kadarnya harus rendah
B. parameter fisika
1) Suhu
suhu
mempengaruhi aktivitas metabolisme dan pengembangbiakan dari organisme-organisme
2) Total
Suspended Solid (TSS)
adalah padatan tersuspensi yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat
mengendap
3) Total Dissolved Solid (TDS)
merupakan padatan terlarut yang
mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi
Kondisi Air Permukaan
n Air permukaan sungai Tapung Kiri diduga terjadi pencemaran karena
pengaruh kualitas air limbah yang melebihi baku mutu air limbah dan debit air
limbah yang dihasilkan.
n Salah satu indikator pencemaran sungai selain secara fisik dan kimia
juga dapat secara biologi, seperti kehidupan plankton.
n Plankton menghasilkan energi melalui proses fotosintesis menggunakan
bahan organik dengan bantuan sinar matahari.