Kepolaran Senyawa
I.
Tujuan
Membedakan senyawa – senyawa
yang bersifat
polar dan
nonpolar
II. Dasar
Teori
Setiap unsur mempunyai
bermacam- macam muatan inti dan konfigurasi elektron yang berlainan sehingga
atom – atom dari unsur yang berbeda mempunyai kemampuan yang berbeda pula untuk
menarik elektron apabila atom – atom ini membentuk ikatan kimia. Dua buah atom
atau lebih yang terikat secara kovalen namun kedua atom tersebut memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar, maka pasangan elektron yang
berikatan akan berada lebih dekat dengan atom yang lebih elektronegativ.
Ikatan yang terbentuk
dari pemakaian bersama sepasang elektron ( atau lebih dari satu pasang ) antara
dua atom disebut ikatan kovalen (David E. Golberg, 2003). Senyawa kovalen adalah senyawa yang
terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui
penggunaan elektron bersama.
Perbedaan
keelektronegativan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen
mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar
tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada
bagian yang bersifat lebih positif.
Elektronegativitas
adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gaya tarik – menarik atom pada elektron
dalam suatu ikatan (James E. Brady, 1994). Sedangkan menurut David E. Golberg
(2003) elektronegativitas adalah ukuran semikuantitatif terhadap kemampuan
sebuah atom untuk menarik elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen.
Perbedaan
keelektronegativan yang semakin besar akan menimbulkan dipol. Kepolaran
dinyatakan oleh momen dipol (µ), yang merupakan hasil kali antara muatan (q)
dan jarak (d) :
Molekul – molekul yang memiliki dipol
disebut dengan molekur polar dan ikatannya disebut ikatan kovalen polar.
Suatu ikatan kovalen polar apabila
PEI (Pasangan Elektron Ikatan) tertarik lebih kuat ke salah satu atom. Untuk
molekul-molekul yang hanya mengandung dua atom, kepolarannya dapat ditentukan
dengan mudah.
- Jika kedua atom itu sejenis,
ikatannya pasti nonpolar. Contohnya :H2, Cl2, Br2.
- Jika kedua atom itu tidak
sejenis, ikatannya pasti polar. Contohnya : GCl, HBr, BrCl.
Untuk molekul-molekul yang hanya
mengandung tiga buah atau lebih atom, kepolarannya ditentukan oleh PEB
(Pasangan Elektron Bebas) yang dimiliki atom pusat, yaitu yang persis
ditengah-tengah molekul.
- Jika atom pusat tidak mempunyai
PEB, maka bentuk molekul itu simetris sehingga PEI tertarik sama kuat ke
semua atom. Akibatnya molekul tersebut nonpolar.
- Jika atom pusat mempunyai PEB,
maka bentuk molekul itu tidak simetris sehingga PEI tertarik lebih kuat ke
atom pusat, akibatnya molekul tersebut polar.
Percobaan
ini akan menyelidiki kepolaran beberapa senyawa kovalen. Percobaan dilakukan
dengan mengucurkan larutan senyawa kovalen dari buret. Pada kucuran didekatkan
magnet statis. Karena senyawa kovalen polar memiliki kutub-kutub, maka akan
menunjukkan reaksi positif terhadap magnet statis. Kucuran akan membelok mendekati
atau menjauhi magnet statis.
III. Alat
dan Bahan
No
|
Alat dan
Bahan
|
Jumlah
|
Merk
|
1
|
Gelas kimia ; 250 ml
|
1 buah
|
Bomex
|
2
|
Gelas kimia ; 100 ml
|
1 buah
|
Bomex
|
3
|
Buret ; 50ml
|
1 buah
|
Bomex
|
4
|
Dasar Statif
|
1 buah
|
-
|
5
|
Kaki statif
|
1 buah
|
-
|
6
|
Batang statif pendek ; 250 mm
|
1 buah
|
-
|
7
|
Batang statif panjang ; 500 mm
|
1 buah
|
-
|
8
|
Klem buret
|
1 buah
|
-
|
9
|
Corong
|
1 buah
|
-
|
10
|
Penggaris plastik ; 30cm
|
1 buah
|
Butterfly
|
11
|
Rambut ( pengganti kain wol )
|
-
|
-
|
12
|
Etanol ( C2H5OH
) 95%
|
20 ml
|
Pudak Scientific
|
13
|
Akuades ( H2O)
|
20 ml
|
Pudak Scientific
|
14
|
Glukosa ( C6H12O6
)
|
20 ml
|
Pudak Scientific
|
15
|
Aseton ( (CH3)2CO)
|
20 ml
|
Pudak Scientific
|
IV. Prosedur
/ Cara kerja
download disini
V.
Data Pengamatan
Tabel
arah aliran beberapa larutan yang di dekatkan dengan listrik statis
No
|
Larutan
|
Arah
Aliran
|
|
Dibelokkan
|
Lurus/ Tidak
Dibelokkan
|
||
1
|
Air
|
√
|
-
|
2
|
Etanol 95% *
|
√
|
-
|
3
|
Glukosa
|
√
|
-
|
4
|
Aseton *
|
√
|
-
|
Ket : * dilakukan di ruang asam
VI. Analisis
Data
Dari hasil percobaan yang telah
dilakukan dapat di analisis bahwa senyawa yang dipakai dalam praktikum
merupakan senyawa polar , yang terbukti ketika di dekatkan dengan elektrostatis
semua larutan dibelokkan. Kepolaran senyawa tersebut bisa di analisis dengan
melihat momen dipol masing – masing senyawa.
Tabel
momen dipol.
No
|
Larutan
|
Momen
dipol (D)
|
1
|
Air
|
1,70
|
2
|
Etanol 95%
|
1,69 (gas)
|
3
|
Aseton
|
2,91
|
4
|
Glukosa
|
4,04
|
VII. Pembahasan
Ketika molekul polar berdekatan dengan
molekul polar, maka akan timbul gaya elektrostatik diantara keduanya. Gaya ini
disebut gaya dipol- dipol. Melalui gaya ini, zat terlarut yang bersifat polar
dapat larut dalam pelarut polar yang memiliki konstanta dielektrik besar.
Molekul – molekul polar yang berada dalam fase cair, pusat muatan negatif akan
berdekatan dengan pusat muatan positif, dan sebaliknya. Peristiwa ini
menyebabkan gaya tarik antar molekul akan lebih kuat dari pada gaya tolaknya.
Dari percobaan yang telah dilakukan maka
bisa diidentifikasi berbagai molekul yang bersifat polar. Jika didekatkan
dengan magnet statis, maka aliran air akan bereaksi sehingga kucurannya akan
mendekati atau menjauhi magnet statis.
Berikut
pembahasan lebih mendalam dari percobaan ini dengan berbagai larutan yang
digunakan :
a.
Air
Molekul
H2O bersifat polar karena memiliki momen dipol yang bernilai 1,84 D.
Nilai momen dipol ini didapatkan berdasarkan jumlah vektor dari momen ikatan
H-O dan momen PEB. Atom O lebih elektronegatif daripada atom H sehingga arah
momen ikatan O-H akan mengarah ke atom O. Sedangkan untuk arah momen pasangan
elektron bebas mengarah dari atom O menuju ke pasangan elektron bebas. Ketika
penggaris bermuatan elektostatif didekatkan dengan kucuran air , ternyata
aliran air yang tadinya lurus akan dibelokkan, hal ini menunjukkan adanya elektron listrik yang saling tarik menarik antara air dan
penggaris listrik
b.
Etanol 95%
Etanol disebut juga alkohol murni
atau alkohol saja, Etanol banyak digunakan sebagai
pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan
manusia. Pada saat kran buret dibuka dan penggaris didekatkan ke kucuran etanol
, medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris membuat arah aliran etanol
berbelok kearah medan listrik, hal ini menunjukkan bahwa etanol merupakan
senyawa polar.
c.
Aseton
Aseton, juga dikenal sebagai propanon, adalah senyawa berbentuk
cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. dan merupakan keton
yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai perbandingan dengan air,
etanol,
dietil eter
dll. Aseton termasuk senyawa polar yang terbukti ketika alirannya didekatkan
dengan penggaris alirannya dibelokkan.
d.
Larutan Gula
Larutan
gula merupakan campuran dari glukosa yang dilarutkan dalam pelarut air. Ketika
kran buret dibuka dan penggaris didekatkan, aliran glukosa yang awalnya lurus
ternyata juga di belokkan , hal ini menunjukkan bahwa larutan gula mempunyai
sifat polar.
Dari
keempat larutan yang digunakan menunjukkan bahwa semua larutan yang dipakai
dalam praktikum mempunyai sifat polar yang dibuktikan dengan di belokkannya
arah aliran ketika penggaris bermuatan elektrostatis didekatkan ke aliran
larutan.
Faktor
yang mempengaruhi kepolaran suatu molekul selain keelektronegativan, dan juga
bentuk molekul terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan suatu molekul
bersifat polar seperti momen dipol, momen ikatan, momen pasangan elektron
bebas, kation, anion, serta konfigurasi elektron.
Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang disebabkan karena keberadaan
molekul itu sendiri. Selain itu, ternyata keberadaan molekul tetangga dapat
menyebabkan timbulnya sifat polar. Hal ini dijelaskan melalui gaya antarmolekul
yang terjadi dalam molekul tersebut.(http://id.mobile.wikipedia.org)
VIII. Simpulan
Dari hasil
percobaan yang telah dilakukan dapat diambil simpulan bahwa suatu larutan dikatakan bersifat
polar apabila larutan tersebut tertarik saat didekatkan dengan medan listrik.sedangakan
jika larutan tidak tertarik maka larutan bersifat nonpolar.
IX.
Daftar pustaka
1. David,
E.G.,2003,Kimia Untuk Pemula, Alih Bahasa:
Sherly Affandy, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta
2. James,E.B.,
Kimia Universitas : Asas & Struktur
, Alih Bahasa: Sukmariah Maun,Kamianti
Anas Dan Tilda S. Sally, Binarupa Aksara,Tangerang
X.
Lembar Pengesahan
- Judul Kegiatan : Praktikum Kimia Dasar
- Kode percobaan : C- X - 02
- Topik percobaan : Kepolaran Senyawa
- Tujuan percobaan : membedakan senyawa – senyawa yang
bersifat polar dan nonpolar
- Praktikan :
a.
Nama : Achmad Burhanuddin
b.
NIM : 011.11.002
c. Jurusan :
Teknologi Pengolahan Sawit
d. Perguruan
Tinggi : Institut Teknologi dan Sains
Bandung
6.
Tanggal pelaksanaan : 09 April 2012
7.
Waktu pelaksanaan : 10.00 –
11.15 WIB
8.
Tempat Pelaksanaan : Laboratorium
Kimia ITSB
Bekasi,
April 2012
Menyetujui,
Asisten
dosen Praktikan
(Ida Kusumawati, A.Md.) (Achmad Burhanuddin)
NIP. NIM. 011.11.002
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Dr.
Endang Kumolowati, M.Si.Apt.
NIP.
XI.
Lampiran
·
Pertanyaan :
1. Jelaskan
apa yang terjadi jika penggaris plastik bermuatan listrik statif didekatkan
dengan alirann larutan HCl 1M ?
2. Mengapa
CCl4 termasuk senyawa nonpolar , padahal antara C dan Cl memiliki perbedaan
keelktronegatifan yang cukup besar ? jelaskan jawabanmu tersebut !
3. Apakah
kepolaran ikatan akan selalu menyebabkan suatu senyawa bersifat polar ?
Jelaskan !
4. Tuliskan
5 senyawa yang bersifat polar atau nonpolar !
5. Sebutkan
salah satu penerapan sifat kepolaran dalam kehidupan sehari- hari !
·
Jawab
1. Jika
penggaris plastik bermuatan listrik statif didekatkan dengan HCl 1M maka
alirannya akan di belokkan, seperti pada percobaan – percobaan diatas. Karena,
pada molekul HCl, atom lebih elektronegatif daripada hidrogen sehingga pasangan
elektron dalam ikatan HCl tidak terbagi rata pada kedua atom. Lebih dari
setengah kerapatan elektron ikatan berkumpul disekeliling klor. sehingga
terjadi pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub). Akibatnya, atom
Cl lebih bermuatan negatif (polar negatif, d- ) dan kelebihan muatan positif
ada pada atom H (polar positif, d+). Sehingga molekul HCl disebut Polar.
2. Karena, pada molekul CCl4 terdapat
4 ikatan kovalen polar antara atom pusat C dan 4 atom Cl (
tetrahedaral) dengan atom C sebagai pusat dan atom-atom Cl pada sudut-sudutnya.
Sekalipun ikatan C – Cl bersifat polar, tapi karena struktur molekul tersebut simetris (tidak ada pasangan
elektron bebas pada struktur molekul Lewisnya) maka momen dipol
yang terjadi saling meniadakan dan tidak terjadi pengutuban atom atau
polarisasi muatan karena pasangan elektron dalam ikatan digunakan secara
seimbang di antara atom pusat C dan 4 atom Cl sehingga molekul CCl4
bersifat nonpolar.
3. Tidak,
karena pada umumnya untuk mengetahui kepolaran senyawa dilihat dari perbedaan
keelektronegativitasnya serta dari bentuk struktur molekulnya, Untuk
molekul-molekul yang mengandung atom lebih dari dua, ikatan kimianya tetap
merupakan ikatan kovalen polar, tetapi dapat bersifat non polar jika bentuk
molekulnya simetris dan atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas
(PEB). Sebagai contoh CO2 ikatan antar atomnya adalah ikatan kovalen
polar, tetapi molekul molekul tersebut bersifat non polar.
4. Senyawa
bersifat polar dan nonpolar
No
|
Senyawa Polar
|
Senyawa Nonpolar
|
1
|
HF
|
BeCl2
|
2
|
HBr
|
BF3
|
3
|
PCl3
|
PCl5
|
4
|
NH3
|
SiO2
|
5
|
HCl
|
BF3
|
5. Salah
satu penerapan sifat kepolaran dalam kehidupan sehari- hari adalah untuk memilih pelarut yang sesuai, jika akan
melarutkan suatu zat.