Pancasila adalah
dasar filafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Namun sekarang ini banyak yang beranggapan
pancasila adalah label politik orde baru, sehingga mengembangkan dan mengkaji
pancasila akan mengembalikan kewibawaan orde baru.Pandngan semacam ini akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa yang telah lama dibina.
- Landaan Historis.
Bangsa indonesia
terbentuk melalui poses sejarah yang panjang sampai menemukan jati dirinya yang
didalamnya tersimpul ciri khas,sifat dan karakter yang berbeda dengan Negara
lain.
Pancaila dalam
kedudukannya sebagai dasar filsafat serta ideology bangsa dan negara bukannya
suatu ideology yang menguasai bangsa namun justru nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila berasal dari bagsa Indonesia sendiri (kausal
materialis pancasila).
b. Landasan Cultural
Berbeda dengan bangsa lain, bangsa indonesia mendasarkan pandangan hidupnya
dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara pada suatu asas kulural yang
dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilainya bukan konseptual hasil
seseorang saja tetapi proses refleksi filosofis para pendiri bangsa.
Nilai yang
tertuang dalam sila-sila pancasila yang dijadikan sebagai pandangan hidup adalah
sebuah karya besar bangsa Indonesia
yang menghasilkan pemikiran tentang bangsa dan Negara yang mendasarkan
pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang dalam sila-sila pancasila.
c. Landasan Yuridis.
Teruang dalam UU No.2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional
pasal 39 . serta berdasarkan SK Mendiknas
RI NO.232/u/2000. pasal 10 ayat
1.
- Landasan Filosofis
Pancasila adalah dasar filsafat Negara dan pandangan filosofis
bangsa Indonesia,
maka sudah menjadi suatu keharusan moral untuk merealisasikannya dalam setiap
aspek kehidupan.
Dalam UU no 2
tahun 1989 dan SK Dirjen dikti No.38/DIKTI/Kep/2002,dijelaskan bahwa tujuannya
adalah mengarahkan perhatian moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan
sehari-hari.
Syarat-syarat
ilmiah menurut I.R Poedjowijatno
- Berobjek.
a. objek forma yaitu pembahasan dilihat dari sudut pandang tertentu,misal
dari sudut pandang ekonomi.
b.Objek
material yaitu pembahasan mencakup semua aspek baik empiris atau non empiris(
hasil budaya dan nilai budaya)
- Bermetode
seperangkat cara atau system pendekatan dalam rangka pembahasan
pancasila untuk mendapatkan keterangn objektif. Metode sangat bergantung objek
pancasila baik forma atau material.
- Bersistem
harus merupakan suatu kesatuan antara bagian-bagian yang saling
berhubungan.
4. Universal
Kebenaran tidak erbata oleh
waktu,ruang,keadaan,situasi,kondisi,maupun jumlah teteentu serta mencakup semua
aspek.
Tingkatan Pengetahuan
Ilmiah.
1.Pengetahuan
Deskriptif
Pengetahuan yang memberikan suatu keterangan, penjelasan secara
objektif tanpa adanya unsure subyektif, dalam mengkaji pancasila harus
menjelaskan sesuai kenyataan bahwa pancasila adalah hasil budaya bangsa.
2.Pengetahuan
Kausal
Pengetahuan yang memberikan jawaban
tentang sebab akibat berkaitan denagn kajian proses kausalitas
terjadinya pacasila.
3.Pengetahuan
Normatif.
Pengetahuan yang berkaitan dengan suatu ukuran, parameter,serta
norma-norma,dikaji normanya karena pancasila untuk diamalkan,direalisasikan
serta di kongkretkan.
4.Pengetahuan Esensial
Pengetahuan yang berkaitan tentang segala sesuatu dan dikaji dalam
ilmu filsafat,untuk mendapatkan pengetahuan tentng inti sari atau makna yang
terdalam.
B.
Beberapa
Pengertan Pancasila
1.Secara
Etimologis
Berasal dari bahasa sansekerta dari India( bahasa kasta brahmana).
Menurut Muhammad
Yamin,dalam bahasa sansekerta ‘pancasila” berasal dari kata:
“panca” artinya
“lima”
“syila” vocal i
pendek artinya “batu sndi”,”alas”,”dasar”.
“syila” vocal i
panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh”.
Jadi secara
etimologis adalah istilah syila dengan vocal pendek yang memiliki makna
leksikal “berbatu sendi 5”.atau secara harfiah “dasar yang memiliki 5 unsur”.
2. Secara
Histories
Proses perumusan pancasila diawali saat sidng BPUPKI dr.Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu maslah rumusan dasar Negara yang skan di
bentuk.kemudian tampillah tiga ornag pmbacara yaitu Mohammad yamin,soepomo dan
soekarno.
a.Mr,Muhammad Yamin
(29 Mei 1945)
merumuskan lima
asas dasar Negara:
- ketuhanan Yang Maha Esa
- kebagsaan persatuan Indonesia
- rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
- kerakyatan yang dipimin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaatan perwakilan
- keadilan soaial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b.Ir Soekarno (
1 Juni 1945 )
merumuskan :
- Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia.
- Internasionaisme atau Perikemanusiaan
- Mufakat atau demokrasi
- kesejahteraan social
- ketuhanan yang bekebudaaan.
- Piagam Jakarta
( 22 Juni 1945 )
rumusn pancasila
dalam piagam jakarta adalah:
1.ketuhanan
dengan berkewajiban menjalankan syri’at islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.kemanusiaan
yang adil dan berasab
3. persatuan Indonesia
4. kerakyatan
yang dipimin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaatan perwaklan
5.keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
3 Secara
Terminology
Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18
agustus 1945 mengadakan sidang dan telah berhasil megesahkan UUD 1945 yang
terdiri dari dua bagian yaitu pembukaan
dan pasal-pasal yang berisi 37 pasal.
Dalam pembukaan
UUD 1945 tersebut tercantum rumusan pancasila yang secara konstitusiaonal sah
dan benar sebagai dasar Negara Republik Inonesia, yaitu:
- ketuhanan Yang Maha Esa
- kemanusiaan yang adil dan berasab
3. persatuan Indonesia
4. kerakyatan
yang dipimin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaatan perwaklan
5.keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
A.
Pengantar
proses
terbentuknya Negara dan bangsa Indonesia
melalui suatu poses yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu kemudian
timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV, ke V kemudian dasar-dasar
kebangsaan Indonesia
telah mulai nampak pada abad ke VII.
B.
Zaman Kutai
Masyarakat kutai
yang membuka sejarah zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini
menampilkan nilai-nilai social politik, dan ketuhanan dalam bentuk
kenduri,serta sedekh kepada para Brahmana.
C.
Zaman Sriwijaya
Pada abad ke VII
muncullah suatu kerajaan di Sumatra yaitu
Kerajaan Sriwijaya dibwah kekuasaan wangsa Syailendra. Cita-cita tentang
kesejahteraan bersama dalam suatu Negara telah tercemin dalam kerajaan Sriwijaya yaitu berbunyi “ marvuat
vanua Criwijaya siddhayatra subbhiksa” ( suatu ita-cita Negara yang adil dan
makmur)
(sulaiman, tanpa tahun :53)
D. Kerajaan Airlangga
Menurut prasasti
kelagen, pada tahun 1037, raja airlanggame merintahkan untuk membuat tanggul
dan waduk demimkesejahteraan pertanian rakyat yang merupakan nilai-nilai sila
kelima.(toyibin,1997:28,29)
E. Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1293
berdiri kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasan pada pemerintahan raja hayam wuruk dengan
mahapati gaja mada.pada waktuagma hindu dan budha hidup berdampingan dengan
damai dalam satu kerajaan.empu prapanca menulis Negarakertagama yang didalamnya
terdapat istilah “pancasila”.empu tantular mengarang buku sutasoma, dan
didalamnya terdapat seloka persatuan nasional yaitu “ bhinneka Tunggal ika tan
hana Dharma mangrua”. Selain agama hindu dan budha salah satu bawahan
kekuasaanya pasai justru memeluk agama islam. Toleransi positif di junjung
tinggi sejak zaman bahari silam.
Menurut prasasti
Brumbung (1329), dalam tata pemerintahan kerajaan Majapahit terdapat semcam
penasehat seperti I Rakriyan Hino yang bertugas memberi nasehat kepada raja,
hal ini mencerminkan nilai-nilai muSywarah mufakat.
F.
Zaman Penjajahan
Bangsa asing
yang masuk pada awlnya bedagang adalah orang- orang bangsa portugis.pada akhir
abad keXVI bangsa belanda dating pula ke Indonesia kemudian mendirikan
perkumpulan dagang V.O.C./ kompeni.. praktek-praktek VOC mulai kelihatan dengan
paksaan-paksaan.dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan
penindasan dari bangsa belanda, namun kaerena tidak adanya kesatuan dan
persatuan di antara mereka maka perlawanan senantiasa kandas.
G.
Kebangkitan Nasional
Kebangkitan
nasional (1908) dipelopori oleh dr.wahidin sudiro husodo dengan budi utomonya.
Inilah yang merupakan awal gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang
meliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri. Sehingga segera
setelah itu muncullahorganisasi-organisasi pergerakan nasional.
H.
Zaman Penjajahan Jepang
Jepang yang
semakin terdesak oleh sekutu barat agar mendapat dukungan darri bangsa Indonesia
. maka pemerintah jepang menjanjikan indinesia merdeka kelak dikemudian
hari.sebagai realisasi dari janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang
bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapankemerdekaan Indonesia yaitu BPUPKI.
i.sidang BPUPKI pertama
Dilaksanakan selama 4 hari ,berturut turut
yang tapil untuk berpidato menyampaikan usulannya adalah tanggal 29 mei 1945
Mr. MuhYamin,taggal 31 Mei 1945 prof.soepmo dan 1 juni 1945 Ir.soekarno.
Prof.Dr.soepomo (31 mei 1945)
Mengemukakan teori-teori Negara sebagai
berkut :
1. Teori Negara perseorangan
(individualis)
2. Paham Negara kelas ( class
theory ) atau teori golongan
3. Paham negara
integralistik.
J.
Sidang BPUPKI Kedua ( 10-16 Juli 1945 )
Dalam sidang
kedua ini menghasilkan beberapa keputusan penting antara lain, tanggal 10 juli
1945 di ambil keputusan tentang bentuk Negara, tanggal 11 juli 1945 tentang
luas wilayah Negara baru.
K.Proklamasi
Kemerdekaaan Dan Sidang PPKI
a.proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945
pagi hari pada tanggal 17 agystus 1945 di pegangsaan
timur 56 jakarta, tepat pada hari jumat legi, jam 10.00 pagi( jam 11.30 waktu
jepang ), Bumg karno dengan didmpingi Bung hatta membacakan naskah proklamsi
dengan khidmat.
b.Sidang PPKI
1.Sidang
pertama ( 18 Agustus 1945)
Sidang pertamka PPKI dihadiri 27 orang dan
menghasilkan keputusan-keputusan:
a.
mengesahkan UUD 1945
b.
memilih presiden dan wakil
presiden yang pertama
c.
Menetapkan berdirinya Komite
Nasional Indonesia Pusat sebagai
badan musyawarah darurat.
2.Sidang kedua ( 19 Agustus 2010 )
membentuk departemen.
3.Sidang ketiga ( 20 agustus 2010}
dibentuk suatu badan yang disebut “badan
kramanan Rakyat”
4.Sidang keempat ( 22 Agustus 1946 )
Membahas agenda Komite Nasional Partai Nasional Indonesia,pusatnya Di
Jakarta
BAB III
PANCASILA SEBAGAI
SYSTEM FILSAFAT
Download Selengkapnya Disini
Bab IV
Pancasila sebagai
etika politik
Download Selengkapanya, Disini