ARUS BOLAK – BALIK
MODUL 6
:
Nama : ROCHIMI
NIM : 011.11.015
Kelompok H
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAWIT
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
2011
Nama : ROCHIMI
NIM : 011.11.015
Kelompok : H
A. Tujuan
Percobaan
1. Menentukan besaran – besaran dalam arus bolak balik
2. Mengukur besaran dalam arus bolak balik
3. Melakukan percobaan resonansi dalam arus bolak balik
1. Menentukan besaran – besaran dalam arus bolak balik
2. Mengukur besaran dalam arus bolak balik
3. Melakukan percobaan resonansi dalam arus bolak balik
B. Alat
– alat yang digunakan
1. Sumber asrus searah dan arus bolak balik
2. 1 buah bangku hambatan (100 Ὠ)
3. 1 buah bangku kapasitor
4. 1 buah LCR meter
5. 1 buah kumparan (induktor)
1. Sumber asrus searah dan arus bolak balik
2. 1 buah bangku hambatan (100 Ὠ)
3. 1 buah bangku kapasitor
4. 1 buah LCR meter
5. 1 buah kumparan (induktor)
C. Dasar
Teori
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
i(t)
= Im cos (
dan
dapat kita ketahui bahwa arus didefinisikan perubahan muatan listrik persatuan
waktu. Dapat ditulis :
i(t) =
Harga
efektif arus bolak –alik adalah kuat arus bolak-balik yang dianggap
setara
dengan arus searah yang menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melewati
suatu
penghantar dalam waktu yang sama.
Ief = atau Vef =
dimana
:
Ief
= Arus efektif
Imax = Arus maksimal
Vef =
Tegangan efektif
Vmax = Tegangan maksimal
Rangkaian
R (hambatan)
A B
R
i ∞
dimana
:
v = vmax sin ωt
i = imax sin ωt
v = iR
Rangkaian
L (induktor)
A B
XL
i ∞
dimana :
XL
= ω L
ω
= 2Лf
ω
= frekuensi angular (rad/s)
f
= frekuensi linier (Hz)
L
= Induktor (Henry)
v = vmax sin
ωt
i = imax sin (ωt - 1/2.Л)
Rangkaian
C (kapasitor)
A B
XC
i ∞
v
= vmak sin
ωt
i
= imak sin
(ωt+1/2.Л)
XC =
= 2Лf
dimana
:
= frekuensi angular
(rad/s)
f
= frekuensi linier (Hz)
C
= Kapasitas kapasitor (F)
V
= i.XC
Rangkaian
Seri R – L
XL
A ● C Z
R B XL
i ∞
R
v = vmak sin
V = i Z
V =
Z =
Rangkaian Seri R – XC
R
A B C
R XC
i ∞ Z
XC
v = vmak sin
V
= i. Z
V =
Z =
Rangkaian
Seri R – XL – XC XL
– XC
A B C D Z
R XL XC
i ∞
R
V
= i. Z XC
Z =
Z = )
Frekuensi Resonansi
Frekuensi Resonansi adalah frekuensi yang
terjadi dalam keadaan XC=XL
Persamaan frekuensi Resonansi:
f =
D. Langkah
kerja
1. Siapkan alat – alat yang akan digunakan dalam percobaan
2. Buatlah rangkaian listrik sesuai dengan yang diinstruksikan oleh assisten atau modul
3. Berikan nilai R = 100 Ὠ dan pasang sumber tegangan AC mula mula pada tegangan dan frekuensi yang dipilih
4. Catat semua komponen yang digunakan dan ukur tegangan dan arus setiap kali melakukan pengamatan.
5. Setelah itu ubah setiap nilai C dari bangku kapasitor yang sudah tersedia untuk semua harga yang ada pada kapasitor tersebut (4 harga C yang berbeda = C1, C2, C3, C4)
6. Catat semua nilai arus setiap kali melakukan percobaan
7. Ulangi percobaan diatas dari point 1 – 6 dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan sumber AC masing – masing V2 = 6, V3 = 8 dan V4 = 10.
1. Siapkan alat – alat yang akan digunakan dalam percobaan
2. Buatlah rangkaian listrik sesuai dengan yang diinstruksikan oleh assisten atau modul
3. Berikan nilai R = 100 Ὠ dan pasang sumber tegangan AC mula mula pada tegangan dan frekuensi yang dipilih
4. Catat semua komponen yang digunakan dan ukur tegangan dan arus setiap kali melakukan pengamatan.
5. Setelah itu ubah setiap nilai C dari bangku kapasitor yang sudah tersedia untuk semua harga yang ada pada kapasitor tersebut (4 harga C yang berbeda = C1, C2, C3, C4)
6. Catat semua nilai arus setiap kali melakukan percobaan
7. Ulangi percobaan diatas dari point 1 – 6 dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan sumber AC masing – masing V2 = 6, V3 = 8 dan V4 = 10.
E. Hasil
Percobaan
Tabel hasil percobaan
Tabel hasil percobaan
No
|
Tegangan
Masuk (Volt)
|
VR
(Volt)
|
VL
(Volt)
|
Vc
(Volt)
|
C
(F)
|
|||
Perc.
1
|
Perc.
2
|
Perc.
3
|
Perc.
4
|
|||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F.
Analisis Data
Arus Boalk balik AC merupakan arus listrik yang berubah – ubah besar dan arahnya.
Arus Boalk balik AC merupakan arus listrik yang berubah – ubah besar dan arahnya.
Berdasarkan dari
hasil percobaan yang telah dilakukan kami menggunakan alat alat seperti 1 buah
bangku hambatan (100 Ὠ), 1 buah bangku kapasitor ayng mempunyai 4 nilai
kapasitor yang berbeda, 1 bauh LCR meter dan 1 buah kumparan (induktor) dan
sumber arus searah dan bolak balik.
Pada proses
pengambilan data, langkah pertama yang kami lakukan adalah memasang semua
komponen – komponen alat yang digunakan sampai membentuk sebuah rangkaian RLC.
Dimana dalam membuat rangkaian tersebut semuanya harus terpasang dengan benar
agar dalam melakukan percobaan semuanya dapat berjalan dengan baik dan hasil
yang dicapai dapat maksimal. Sumber tegangan yang pertama kali kami lakukan
adalah sebesar 4,1 Volt. Setelah menetapkan sumber tegangan sebesar 4,1 Volt,
langkah selanjutnya adalah mengukur besar arus listrik yang ada pada hambatan
(VR), besar arus listrik pada induktor (VL) dan besar
arus listrik pada kapasitor (VC). Masing – masing hasil dari
pengamatan setiap pengukuran dicatat dalm tabel hasil data.
Proses selanjutnya
adalah mengulangi kembali langkah demi langkah seperti diatas dengan
menggunakan sumber arus listrik AC sebesar 6,1 Volt, 8,5 Volt dan 11.1 Volt.
Dari analisa data
yang kami lakukan untuk mendapatkan besar arus listrik setiap komponen didapatkan
hasil :
Untuk sumber tegangan
sebesar 4,1 Volt hambatannya adalah sebesar 1200 Ὠ
VR =
VL =
VC =
Untuk sumber tegangan
sebesar 6,1 Volt hambatannya adalah sebesar 1200 Ὠ
VR =
VL =
VC =
Untuk sumber tegangan
sebesar 8,5 Volt hambatannya adalah sebesar 100 Ὠ
VR =
VL =
VC =
Untuk sumber tegangan
sebesar 11,1 Volt hambatannya adalah sebesar 100 Ὠ
VR =
VL =
VC =
Dari percobaan yang kami lakukan besar
tegangan disetiap komponen berubah – ubah dikarenakan adanya hambatan di setiap
komponen, sehingga mempengaruhi besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin
banyak hambatan yang dilalui oleh arus listrik maka semakin kecil pula arus
listrik yang sampai pada komponen terakhir.
Ternyata dari hasil
percobaan yang kami lakukan, besarnya hambatan resistor sangat mempengaruhi
atau hal utama yang mempengaruhi arus listrik yang mengalir dalam setiap
komponen. Semakin besar hambatan resistor yang menghambat arus listrik maka
arus listrik akan habis atau berkurang banyak pada komponen resistor tersebut.
G.
Kesimpulan
No comments:
Post a Comment