LAPORAN
PRAKTIKUM
Getaran
dan OSILASI
DWI
MARTA SETYADI
011.11.006/Kelompok
C
INSTITUT
TEKNOLOGI dan SAINS BANDUNG
T.A.2011/2012
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
Diharapkan
agar mahasiswa dapat memahami sifat bandul sederhana dan getaran
2.
Mahasiswa
mampu untuk mengukur gravitasi melalu percobaan bandul sederhana.
3.
Mahasiswa
dapat memahami konsep umum getaran
4.
Diharapkan
agar mahasiswa dapat menentukan nilai frekwensi,periode,dan konstanta pegas
dalam percobaan.
II.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1.
Penggaris
2.
Pegas
3.
Tali/benang
4.
Statip
5.
Busur
derajat
6.
Klem
pemegang
7.
Timbangan
dan beban pemberat
8.
Stopwatch
III.
DASAR TEORI
Setiap gerak yang terjadi secara berulang
dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi
secara teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis.
Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Banyak jenis gerak lain (osilasi dawai, roda keseimbangan
arloji, atom dalam molekul, dan sebagainya) yang mirip
dengan jenis gerakan ini, sehingga pada kesempatan ini kita
akan membahasnya secara mendetail.
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak
balik benda yang bergetar terjadi tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan.
Ketika kita memainkan gitar, senar gitar tersebut akan berhenti
bergetar apabila kita menghentikan petikan. Demikian juga bandul yang berhenti
berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini disebabkan
karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan
benda-benda tersebut berhenti berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik teredam. Walaupun kita tidak dapat
menghindari gesekan, kita dapat meniadakan efek redaman
dengan menambahkan energi ke dalam sistem yang berosilasi
untuk mengisi kembali energi yang hilang akibat gesekan, salah satu contohnya
adalah pegas dalam arloji yang sering kita pakai. Pada
kesempatan ini kita hanya membahas gerak harmonik
sederhana secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini.
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak – balik
benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda
dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu (1) Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya
penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/ air dalam pipa U, gerak
horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya; (2) Gerak Harmonik Sederhana
(GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan
sebagainya.
Telaah terhadap bunyi dan getaran sangat berkait
bahkan tidak dapat dipisahkan dengan kajian tentang ayunan atau yang disebut
juga dengan istilah osilasi. Gejala ini dalam kehidupan kita sehari-hari
contohnya adalah gerakan bandul jam, gerakan massa yang digantung pada pegas,
dan bahkan gerakan dawai gitar saat dipetik. Ketiganya merupakan contoh-contoh
dari apa yang disebut sebagai ayunan.
Beberapa Contoh Gerak
Harmonik Sederhana :
a. Gerak harmonik pada bandulKetika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda
akan dian di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan
dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan
beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan
di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
b. Gerak harmonik pada pegasSemua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar 2. Ketika
sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang
(bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika
tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).
IV. PENGOLAHAN DATA
1.
Percobaan 2.5.1 , 2.5.2 , dan 2.5.3 :
a. Tabel percobaan 2.5.1 , 2.5.2 , 2.5.3 :
No
|
Panjang Tali
( cm )
|
Waktu Untuk 25 kali Ayunan ( s )
|
|
Pengukuran I
|
Pengukuran II
|
||
1
|
150
|
61
|
61
|
2
|
140
|
58
|
58
|
3
|
130
|
56
|
56
|
4
|
120
|
55
|
55
|
5
|
110
|
52
|
52
|
b. Nilai T dalam percobaan 2.5.1 , 2.5.2 , 2.5.3 :
Saat tali
mempunyai panjang 150cm :
= = 2,44 s
Saat tali
mempunyai panjang 140cm :
= = 2,32 s
Saat tali
mempunyai panjang 130cm :
= = 2,24 s
Saat tali
mempumyai panjang 120cm :
= = 2,2 s
Saat tali
mempunyai panjang 110cm :
= = 2,08 s
c. Nilai rata – rata T untuk pada percobaan 2.5.1 , 2.5.2
, 2.5.3 :
T ( rata – rata ) = = = 2,256 s
d. Grafik antara l terhadap T2 pada percobaan
2.5.1 , 2.5.2 , 2.5.3 :
Maka besar
gravitasi ialah :
Untuk
panjang tali 150 cm,
=
= 9,936 m/s2
Untuk
panjang tali 140 cm,
=
= 9,969 m/s2
Untuk
panjang tali 130 cm,
=
= 10,218 m/s2
Untuk
panjang tali 120 cm,
=
= 9,778 m/s2
Untuk
panjang tali 110 cm,
=
= 10,027 m/s2
donload selengkapnya , disini
No comments:
Post a Comment