Bioteknologi,Teknologi
Informasi
dan
Teknologi Kearifan Lokal
DOSEN :
Ibu Sri Mursiani Arifah, Ir,M.P (071018)
PENYUSUN : Achmad
Burhanuddin (201010030311031)
Muhammad
Abdul Aziz Habibullah (201010030311027)
Fikri
Rizki (201010030311032)
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2010
KATA PENGANTAR
Rasa syukur
yang dalam kami sampaikan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat
kami selesaikan meskipun kami tahu di dalam makalah ini masih terdapat banyak
sekali kekurangannya. Dalam makalah ini kami
membahas “ Bioteknologi,Teknologi Informasi dan Teknologi Kearifan Lokal”. Yaitu
suatu pembahasan ilmiah mengenai kajian teknologi sebagai sub-sub bidangnya.
Makalah ini dibuat dalam rangka tugas
yang di berikan dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu juga sebagai
wacana dan referensi guna menghadapi permasalahan teknologi yang saat ini bisa
dikategorikan sebagai kebutuhan primer manusia.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih
yang dalam-dalamnya kami sampaikan :
- Ibu
Sri Mursiani Arifah, Ir,M.P, selaku dosen mata kuliah “ Ilmu Alamiah Dasar
”.
- Rekan-rekan
mahasiwa yang telah banyak
memberikan masukan untuk
makalah ini khususnya yang telah bersedia menjadi nara sumber yang
tidak bisa saya sebutkan satu-persatu namanya.
Demikian makalah
ini saya buat semoga bermanfaat, tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian.
Malang , 21 Desember 2010
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hal
yang paling mendasar yang mendasari perbedaan jaman dahulu dan jaman sekarang
adalah teknologi. Tentunya tak bisa kita pungkiri bahwa teknologi saat ini
sudah menjadi kebutuhan primer kita. Jika ada pertanyaan “Jika jaman dahulu
manusia bisa hidup normal tanpa teknologi, akan tetapi mengapa sekarang
tidak?”. Jawabannya adalah perkembangan era globalisasi dan perkembangan pola
pikir manusia. Bukannya saat ini manusia tidak bisa hidup normal tanpa
teknologi, kita pun masih bisa hidup normal, akan tetapi aktifitas sehari-hari
kita tidak akan semudah dibandingkan dengan ketika kita membumbui aktifitas
kita sehari-hari dengan apa yang dinamakan teknologi.
Dengan adanya teknologi, aktifitas kita sehari-hari dapat
dengan lebih mudah kita lakukan. Dengan teknologi, kita bisa mengefisiensikan
waktu guna menyelesaikan pekerjaan yang lain secara instan. Akan tatapi kita
harus mengetahui konsekuensi segala sesuatu yang instan. Segala yang instan
juga memiliki dampak negatif yang bukan main bahayanya. Sebagai orang yang
bijak dan mengetahui hal yang bajik, kita harus mempunyai prinsip untuk
menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi sehingga kita memperbudak
teknologi, bukan diperbudak teknologi.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan manusia,
ilmu teknologi pun berkembang dengan dinamis guna tuntutan-tuntutan tersebut sehingga
teknologi mempunyai sub-sub atau cabang disiplin ilmu antara lain bioteknologi,
teknologi informasi, dan teknologi kearifan lokal seperti yang akan kita bahas
dengan lebih mendalam di bab-bab selanjutnya.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan bioteknologi, teknologi informasi, dan teknologi
kearifan lokal serta bagaimana perkembanganya?
2.
Apa peranannya dalam kehidupan manusia?
3.
Bagaimana dampak positif dan negatifnya?
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan
tugas ilmu alamiah dasar dan juga yang terpenting adalah sebagai referensi bagi
kita semua dalam kajian masalah teknologi khususnya masalah teknologi
informasi, dan teknologi kearifan lokal.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi
merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Definisi
seperti ini merupakan definisi
bioteknologi klasik (konvensional). Bioteknologi modern memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagian
yang telah direkayasa secara in vitro dalam menghasilkan barang dan jasa dalam skala
industri.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya, misal
bakteri dan kapang. Selain itu, bioteknologi juga
memanfaatkan sel tumbuhan dan sel hewan
yang dibiakkan sebagai konstituen bernagai proses
industri.
Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan
(transformasi) kimia yang diinginkan. Transformasi kimia
tersebut kemudian dapat dibagi menjadi dua sub bagian,
yaitu:
Empat
gelombang perkembangan bioteknologi
Gelombang pertama.
Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur, yang dicirikan oleh pemanfaatan
mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) untuk pengawetan dan atau pembuatan
makanan/ minuman. Minuman khas Jepang ( sake ), bir, anggur, keju, yoghurt,
dan pangan tradisional dari Indonesia ( tempe, oncom, kecap ) merupakan contoh
hasil proses bioteknologis tradisional. Sampai tahun 1920-an, penggunaan
mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia ( aseton, butanol, asam
sitrat ) dan biomassa.
Gelombang kedua.
Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukan penisilin
oleh Fleming ( 1929 ) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada
tahun 1944. Pada era ini ( dan sampai sekarang ) kegiatan bioteknologi diwarnai
oleh proses produksi industri antibiotika, vitamin, dan asam-asam organik
dengan fermentasi. Generasi kedua ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
Gelombang ketiga.
Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an
dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat
organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Berbagai
produk farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormon,
dan vaksin diproduksi berkat rekayasa genetik ini. Teknologi hibridoma yang
ditemukan Kohler dan Milstein (1975) membuka era ini untuk produksi antibodi
monoklonal. Kekhasan ini menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi
baru.
Gelombang keempat.
Gelombang ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi )
yang dikaji dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses
bioteknologis tidak lepas dari peran enzim sebagai biokatalis. Pengkajian sifat
dan kinetika reaksi enzimatik dan perkembangan peralatan analisis, seperti
kristalografi sinar X dan spektrofotometer massa yang ditopang oleh rekayasa
genetik telah memunginkan ahli biokimia merekayasa enzim sesuai sifat yang
diinginkan. Generasi kempat ini juga dikenal sebagai era rekayasa enzim /
protein.
Bioteknologi
juga berperan sangat besar dalam kehidupan manusia. Orang Sumeria dan Babilonia telah menikmati bir
sejak 6000 tahun sebelum masehi. Orang Mesir telah
membuat adonan kue asam sejak 4000 tahun sebelum masehi.
Bukti bahwa organisme sanggup melakukan fermentasi
didapat dari studi awal L. Pasteur (1857-1876), sehingga
Pasteur disebut bapak bioteknologi. Pada masa kini, bioteknologi
bukan hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi
telah meluas dalam berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanggulangan populasi, penciptaan sumber energi, penemuan bahan medis maupun farmasi, dan lain-lain.
Berikut adalah
perkembangan bioteknologi menurut periodenya :
a. Periode bioteknologi tradisional
( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini
telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000
SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai
sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).
b. Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M), Periode ini
ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
1) Tahun 1670 : usaha
penambangan biji tembaga dengan bantuan mikrob di Rio Tinto, Spanyol.
2) Tahun 1686 : Penemuan
mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikroba.
3) Tahun 1870 : Louis pasteur
menemukan adanya mikrob dalam makanan dan minuman.
4) Tahun 1890 :alkohol dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
5) Tahun 1897 : penemuan enzim
dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi alkohol oleh Eduard Buchner.
6) Tahun 1912 : pengelolahan
limbah dengan menggunakan mikrob.
7) Tahun 1915 : produksi
aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan bakteri.
8) Tahun 1928 : penemuan zat
antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming
9) Tahun 1994 : Produksi besar-besaran
penisilin
10) Tahun1953 : penemuan
struktur asam deoksiribo nukleat ( ADN ) oleh Crick dan Watson .
c. Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)
Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada tahun 1970-an.
Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim endonuklease restiksi oleh
Dussoix dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan kita dapat
memotong ADN pada posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu
organisme, dan menyisipkan potongan ADN lain ( dikenal dengan teknik ADN
rekombinan).
Setelah penemuan enzim endonuklease restriksi, dilanjutkan dengan program bahan
bakar alkohol dari brazil, teknologi hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal
(1976), diberikannya izin untuk memasarkan produk jamur yang dapat dikonsumsi
manusia kepada Rank Hovis Mc. Dougall (1980). Peran teknologi rekayasa genetik
pada era ini semakin terasa dengan diizinkannya penggunaan insulin hasil
percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di Amerika
Serikat pada tahun 1982. insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli
Lilly dan Company. Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan
dengan rekayasa genetik terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme
transgenik penelitian genom makhluk hidup.
Peran
Bioteknologi
a. Bayi
Tabung
Banyak
pasangan suami istri yang tidak dapat memperoleh
keturunan, karena spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu
karena hal-hal tertentu. Untuk mengatasinya, spermatozoa dan
ovum dapat dipertemukan di dalam tabung (in vitro=di dalam tabung). Caranya, ovum istri dan spermatozoa suami diambil. Untuk memperoleh ovum dalam jumlah banyak, si istri disuntik dengan hormon agar menghasilkan beberapa ovum. Ovum dan spermatozoa simasukkan ke dalam cawan petri berisi medium yang sesuai dengan
suhu tubuh. Maka terjadilah fertilisasi
in vitro membentuk zigot. Zigot berkembang
menjadi embrio. Embrio yang baik dipelihara dan yang jelek
disisihkan. Embrio yang memenuhi syarat dimasukkan ke dalam
rahim agar berkembang menjadi janin di dalam rahim (in vivo=di dalam
tubuh). Bayi yang lahir dengan cara demikian disebut bayi tabung. Bayi tabung yang pertama bernama Lousie Brown, dilahirkan di Inggris tanggal 25 Juli 1978. Teknik ini umumnya melanggar etika
sehingga jarang digunakan.
b.
Rekayasa Genetika
Sifat
makhluk hidup tersimpan dalam gen. Gen adalah penentu sifat yang ada di kromosom. Jika gen diubah, maka sifat makhluk hidup
itu juga ikut berubah. Karena itu,
para ilmuwan berusaha untuk
merubah-rubah gen makhluk hidup agar memperoleh
organisme baru dengan sifat yang dikehendaki. Kegiatan
memanipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan mengubah-ubah gen makhluk hidup disebut
Rekayasa Genetika.
Contoh
penggunaan rekayasa genetika adalah
pembuatan insulin. Gen penghasil insulin manusi dipotong dari
DNA manusia dengan enzim. Gen tersebut lalu disambungkan
pada plasmid bakteri E. coli.
hasil sambungan plasmid dan gen insulin lalu dimasukkan
ke dalam bakteri E. coli. Bakteri
tersebut dipelihara di dalam medium khusus sehingga
berkembang biak dengan cepat dan dapat memproduksi insulin
manusia. Insulin yang dihasilkan ditampung untuk dijual pada
penderita kencing manis (Diabetes Melitus).
c.
Tanaman transgenik
Tanaman
trasngenik sebenarnya merupakan salah-satu produk dari rekayasa genetika yang dilakukan terhadap
tumbuhan. Tanaman ini menjadi penting karena dewasa ini
sebagian besar produk yang dikembangkan oleh industri
bioteknologi lebih banyak kepada tanaman budidaya yang memiliki
nilai jual besar.
Teknik
pembuatan tanaman transgenik tidak jauh berbeda dengan pembuatan insulin. Sifat yang biasanya dimasukkan ke dalam tanaman adalah anti hama, anti gulma, mampu memproduksi protein tertentu, dan lain sebagainya.
d.
Pengklonan
Pengklonaan
sebenarnya bukan barang baru dalam bioteknologi.
Pengklonaan terhadap tumbuhan sebenarnya telah dilakukan berkali-kali sejak jaman dahulu. Pengklonaan paling sederhana dapat
kita lihat di perkebunan ketela pohon. Ketela pohon yang ditanam
menggunakan metode stek memiliki informasi genetik yang sama
dengan induknya. Pengklonaan pada dasarnya merupakan usaha
menghasilkan individu-individu yang seragam. Hal ini dapat
dilakukan dengan stek, cangkok, bahkan kultur jaringan pada tumbuhan.
Meskipun pengklonaan
sering dilakukan terhadap
tumbuhan, cara yang sama tidak bisa
dilakukan pada hewan. Dahulu, para ilmuwan
berpendapat hal ini terjadi karena sel hewan yang sudah dewasa telah kehilangan kemampuan berdiferensiasi (totipotensi). Hilangnya
totipotensi ini menyebabkan sel hewan tidak dapat
membelah dan berkembang menjadi individu baru. Tetapi Mintz dan
Gurdon dalam penelitiannya masing-masing berhasil
membuktikan bahwa ketidakmampuan sel hewan dewasa untuk
berdiferensiasi disebabkan oleh lingkungan sitoplasma selnya. Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak kemudian ia masukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengan
sinar ultraviolet. Sel telur ini lalu berkembang menjadi berudu,
lalu menjadi katak dewasa. Katak dewasa ini merupakan
klona dari katak pemberi sel usus. Inilah pengklonaan
yang pertama dilakukan.
Dampak Bioteknologi
Dampak Negatif Bioteknologi
Bioteknologi, seperti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif.
Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh
potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang
kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari
bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi
alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan )
gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi antar gen asing dan inang
produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan
internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan
tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum
memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut
disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan
oleh negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk
pertanian transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang
dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara
maju.
Dampak Positif Bioteknologi
Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa
genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor
maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut,
tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada
jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan
menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan
menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu
kajian sains baru yang mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan
kepentingan dan kebutuhan manusi ; Kegiatan tersebut disebut sebagai
bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi dampak negatif yang
dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah disepakati
konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological Diversity )yang
mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya . Sebagai
tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah meratifikasi
Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui, Negara Amerika Serikat
tidak ikut menadatangani konvensi tersebut. Di sepakati Pula Cartegena Protocol
on Biosafety ( Protokol Cartegena tentang pengamanan hayati ). Protokol
tersebut menyinggung tentang prosedur transpor produk bioteknologi antara
negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat dampak negatif terhadap
keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan manusia. Pengertian klon
bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan), molekul
bibit tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial, antara
lain kopi, teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur
jaringan, kultur organ, dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada
jaringan hewan dan manusia. Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan
manusia tidak dapat dikembangkan menjadi individu baru.
Secara ringkas, berikut ini beberapa implikasi bioteknologi bagi perkembangan
sains dan teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat.
a. Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana
molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi
maupun industri bioteknologi
b. Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan
dimensi baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
c. Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan
lumpur aktif.
d. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain
vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan intrferon
e. Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur
jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon
tumbuhan.
f. Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa
menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
g. Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman,
antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap,
bir dan anggur
B. teknologi infomasi
Teknologi
Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara
mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman
informasi tersebut akan:
- lebih cepat
- lebih luas sebarannya, dan
- lebih lama penyimpanannya.
Agar
lebih mudah memahaminya mari kita lihat perkembangan di bidang teknologi
informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka
bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang
disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut
hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan
informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka
informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa
disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu,
meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan
terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan
gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan
disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan
lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga
manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan
pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi
yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu
peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti
MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam
penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat
lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi
menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.(
http://robochipmax.wordpress.com/2009/03/20/pengertian-teknologi-informasi/)
Teknologi Infomasi yang disingkat TI atau sering disebut IT
memiliki banyak sekali pengertian. Namun ada baiknya kita mengetahui pengertian teknologi informasi dari orang yang
tepat. Hal itu tentu diperlukan untuk mendapatkan definisi yang objektif.
Kita simak
beberapa pengertian teknologi informasi dari para pakar yang dapat dijadikan
acuan agar tidak ada lagi perdebatan hanya untuk sebuah definisi.
Haag dan Keen
Pada 1996
Haag dan Keen mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu Anda untuk bekerja dengan informasi dan melakukan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Dalam hal
ini, TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan
informasi. Pengolahan informasi yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat
tersebut. Alat-alat ini adalah komputer beserta software-software pendukungnya.
Martin
Pada 1999
Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Dia
melihat IT tidak hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan
untuk pemrosessan dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena Martin juga memasukan teknologi komunikasi yang
digunakan untuk melakukan pengiriman informasi.
Mc Keown
Pada 2001
Mc Keown mendefinisikan Teknologi Informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah,
dan untuk menggunakan informasi tersebut dalam segala bentuknya.
Cukup
jelas di sini bahwa Teknologi Informasi mencakup keseluruhan bentuk teknologi
yang digunakan untuk memproses informasi. Bentuknya bisa bermacam-macam
layaknya komputer sebagai alat yang multimedia. Didukung oleh perangkat lunak yang
sesuai dengan pengolahan informasi tersebut.
Willams dan Sawyer
Pada 2003
Williams dan Sawyer mendefinisikan Teknologi Informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi
yang membawa data, suara dan video.
William
dan Sawyer memberikan pengertian IT ini merupakan gabungan komputer yang
dikaitkan dengan saluran komunikasi dengan kecepatan yang tinggi untuk pengiriman data,
baik berupa text, audio maupun
video. data dalam bentuk multimedia yang diakomodir oleh penggunaan komputer.
Pada 2005
Williams dan Sawyer lebih lengkap lagi memberikan definisi Teknologi Informasi sebagaui sebuah
bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan,
memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.
Kenneth C.Loudon
Pada 2004
Kenneth C.Loudon mendefinisikan Teknologi Informasi adalah salah satu alat yang digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan yang
terjadi. Dalam hal ini perubahan yang dimaksud adalah perubahan informasi yang
sudah diproses dan dilakukan penyimpanan sebelumnya di dalam komputer.
Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins
Pada 2005
mereka mendefinisikan Teknologi Informasi ini merupakan kombinasi teknologi
komputer yang terdiri dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan
menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran
informasi. Di sini teknologi komunikasi digunakan sebagai alat penyaluran
informasinya, sedangkan informasinya diolah dan disimpan dalam komputer.
Dari
beberapa definisi di atas, teknologi informasi mencakup gabungan antara
teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi itu sendiri. Komputer sebagai
perangkat keras dengan software-software sebagai perangkat lunak yang
berfungsi untuk sarana pengolahan maupun penyimpanan data yang nantinya
dikirimkan melalui saluran komunikasi.( http://www.anneahira.com/pengertian-teknologi-informasi.htm)
Perkembangan internet sebagai salah satu contoh TI
sebagai penyesuaian kebutuhan manusia :
Informasi Sebagai Komoditi
– Surat kabar,
majalah, TV: jualan informasi
– Dakwah:
menyebarkan informasi
– Bisnis: berbasis
informasi
– Pengembangan
Budaya: pertukaran informasi
Internet: implementasi IT
Internet
merupakan salah satu bentuk nyata implementasi dari Information Technology
Yang membuat
Internet istimewa: skala besar
– Cakupannya yang
luas: seluruh dunia
– Harganya yang
relatif murah
– Tidak ada yang
mengontrol: anarki?
Internet: Media Pembelajaran
Web untuk
menyebarkan informasi dan tempat belajar
Sudah dikenal
sejak lama. Bahkan orang Indonesia termasuk pelopor penggunaan Internet untuk
dakwah: ISNET.org
Diskusi melalui
mailing list, IRC, “Negeri Isnet” MUD
Internet: Media
Penipuan
Internet juga
dapat digunakan sebagai tempat untuk menjerumuskan orang
dengan informasi
yang menyesatkan
Pandai-pandai
memilah dan memilih informasi
Internet: media bisnis
E-commerce,
e-business, dan berbagai e- lainnya
sebagai media
iklan komersil
-Toko online
Internet: Pengembangan Budaya
Melestarikan
budaya: informasi mengenai sejarah, benda-benda bersejarah
Sejarah komputer
& internet berbahasa Indonesia http://ensiklomedia.insan.co.id
Timbul budaya
baru? Budaya online? Banyak menulis? Budaya kerja keras?
Penutup
Teknologi itu
netral. Dapat dibuat untuk kebaikan dan kejahatan
Penguasaan
Teknologi Informasi sangat esensial dalam kehidupan masa kini
C.
Teknologi Kearifan
Lokal
......................................
..........
Download Materi Ini selengkapnya disini
6) Bali dan Lombok, masyarakat mempunyai
awig-awig. Kerifan lokal merupakan suatu
gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara
terus-menerus dalam kesadaran masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan
masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai
yang profan.
Local wisdom (kearifan lokal/setempat) :
dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya.
Sumber : Sartini (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati . Jurnal
Filsafat, Agustus 2004, Jilid 37, Nomor
2
Sebagai contoh kearifan lokal yang
menyelamatkan antara lain kearifan lokal yang dikembangkan masyarakat P Simelue
yang selamat dari tsunami tanggal 26 Desember 2004 telah menyelamatkan ribuan
manusia. Masyarakat Pulau Simelue belajar dari kejadian bencana tsunami
yang terjadi pada beberapa puluh tahun yang lalu (th 1900) dan mengembangkan
sistem peringatan dini dengan teriakan semong yang berarti air
laut surut dan segera lari menuju kebukit. Istilah ini selalu disosialisasikan
dengan cara menjadi dongeng legenda oleh tokoh masyarakat setempat sehingga
istilah ini jadi melekat dan membudaya dihati setiap penduduk P Simelue.
Istilah ini yang menyelamatkan hampir seluruh rakyat P Simelue padahal secara
geografis letaknya sangat dekat dengan pusat bencana. Masyarakat yang berasal
dari P Simelue dan bekerja di sepanjang pantai barat Sumatra menjadi pahlawan karena
menyelamatkan banyak orang dengan menyuruh dan memaksa orang segera berlari
secepatnya menuju tempat yang tinggi begitu melihat air laut surut.
Contoh kearifan lokal ini sering dimuat di media dan disiarkan lewat
media elektronik, walau begitu saat Pantai Pangandaran terkena tsunami
bulan Juli 2006 masyarakat setempat tidak segera lari meninggalkan pantai malah
mendekati pantai untuk mengambil ikan sehingga banyak korban tsunami saat itu.Contoh
lain ditunjukkan oleh seorang KH Muzamil Hasan Basuni, pimpinan Pondok
Pesantren (ponpes) Al Hasan yang terletak di Desa Kemiri, Panti, Jember
karena kepedulian terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya, beliau bisa
menyelamatkan 400 santrinya karena melihat keganjilan, dimana dalam kondisi
hujan agak lebat tetapi air sungai tidak banjir lagi malah surut. Ternyata
dibagian hulu telah terjadi longsor yang menutup atau membendung sementara
aliran sungai. Begitu bendung tanah jebol maka terjadi banjir bandang. Semua
bisa melihat bagaimana seluruh kompleks pondok peasntren terendam lumpur dan
banyak yang hancur karenanya.Ini berarti bangsa Indonesia bisa bertahan hidup
dengan belajar langsung dari alam dan berusaha terus mengenal (”niteni“)
tingkah laku alam di sekitarnya, sehingga mereka menciptakan banyak kearifan
lokal yang dianut oleh komunitas masyarakat sekitarnya. Kearifan lokal ini
berkembang karena selama ratusan tahun secara geologi, klimatologis, geografi
dan kondisi sosial demografi Indonesia rawan bencana gempa, tsunami, gunung
api, longsor , rawan banjir, angin ribut, kekeringan, kebakaran hutan, konflik
sosial, penyakit menular dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya
kearifan lokal mulai terpojokkan/terpinggirkan dikarenakan datangnya ilmu
pengetahuan dari barat. Hal ini terjadi karena kearifan lokal tidak punya bukti
ilmiah yang bisa diterima secara rasional. Tulisan ini lebih menyoroti
pada kearifan lokal yang berkembang di daerah gunung api. Hal ini saya tulis
karena saya merasa bangga sebagai bangsa Indonesia karena hanya di bumi Indonesia
gunung api ada yang njaga.
Seperti kita ketahui bersama sekitar pertengahan
bulan Juni 2006 G Merapi di Yogyakarta terjadi peningkatan aktivitas sampai
level AWAS dengan konsekuensi masyarakat yang bermukim di kawasan gunung merapi
harus diungsikan. Pengungsian dimulai dengan bantuan aparat dan relawan. Adalah
Mbah Marijan dan kerabatnya tidak menunjukkan kegelisahan dan kegugupan, masih
tetap tenang-tenang saja. Kenapa mbah kok tidak ikut mengungsi? Mbah Marijan
menjawab dengan tenang “Memang ada apa?, G Merapi saat ini belum mau meletus,
masih batuk-batuk saja dan kenalpotnya tidak mengarah kesini. Jadi kenapa saya
harus ribut, dan saya belum dapat wangsit dari eyang merapi. Mbah Marijan pun
bisa melihat sinar putih (cleret) yang keluar dari puncak G Merapi menuju
ke bawah yang menandakan akan keluarnya awan panas (wedus gembel) yang
keluar searah dengan arah cleret. Bulan Oktober-Nopember 2007 G Kelud
aktif dinyatakan pada level AWAS oleh pihak Pusat Volkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG Bandung) dan tegas-tegas mengatakan bahwa secara
teoritis dengan tingkat kegempaan, perubahan temperature, tingkat deformasi dan
berdasarkan sejarah letusan di masa lampau maka mestinya G Kelud sudah meletus.
Oleh kerenanya semua orang yang bermukim di radius 10 km harus diungsikan. .
Bagi masayarakat yang pernah mengalami letusan tahun 1919, 1951, 1966 dan 1990
menolak mengungsi karena belum ada tanda-tanda alam seperti (1) turunnya
hewan-hewan dari puncak, (2) burung-burung atau hewan lainnya masih berbunyi,
(3) pohon-pohon di sekeliling kawah belum ada yang mati layu/kering. Dan lagi
sang sesepuh seperti mbah Marijan yang dikenal dengan Mbah Ronggo mengatakan
bahwa disamping belum ada tanda-tanda tersebut, dia belum mendapatkan
“wangsit”. Apa yang dilakukan oleh mbah Ronggo dan masyarakat G Kelud merupakan
upaya masyarakat lokal (local wisdom) untuk memahami perilaku alamiah
gunung berapi berdasarkan pengalaman sejarah letusan Mbah Ronggo ngotot tidak
mau mengungsi. Dan kita lihat bersama drama G kelud tidak diakhiri dengan
letusan walau secara intrumental teknologi mestinya meletus. Berdasarkan
beberapa literatur perubahan perilaku hewan seperti hewan-hewan langka turun
gunung, hewan-hewan atau burung-burung terdiam tidak bersuara (ada kesunyian)
atau binatang liar yang tiba-tiba menjadi mudah ditangkap atau binatang
peliharaan yang bertingkah laku aneh di sangkarnya, sering muncul sebelum
peningkatan fase letusan gunung berapi. Ada berbagai kemungkinan penyebab
kejadian ini antara laian karena adanya gelombang dan radiasi elektromagnetik
yang keluar bersamaan dengan bergeraknya magma keatas sehingga menimbulkan
regangan dan retakan. Akibat tekanan magma pada lapisan batuan menimbulkan
regangan dan berakibat munculnya gelombang elektromagnetik, dan retakan yang
menimbulkan radiasi magnetic. Gelombang dan radiasi elektromagnetik
berfrekuensi rendah hingg tinggi. Rendah bila regangan dan radiasi diakibatkan
oleh tekanan magma yang rendah pula, sebaliknya yang regangan dan radiasi
elektromagnetik tinggi dikarenakan tekanan magma tinggi. Gelombang dan radiasi
EM berfrekuensi tertentu ini akan mudah dan sudah diterima oleh hewan-hewan
sebagai ancaman sehingga hewan-hewan tersebut bertingkah laku tidak seperti
biasanya.Keadaan ini memunculkan suatu permasalahan yang sangat menarik dan
sangat menggelitik untuk diteliti, yaitu diperlukan alat ukur tambahan untuk
menambah akurasi data Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
BAB
III
KESIMPULAN&SARAN
Teknologi merupakan karya manusia yang difungsikan untuk
mempermudah aktifitas manusia itu sendiri. Seiring dengan perkembangan jaman
dan kebutuhan manusia, maka tentunya manusia yang memiliki pola pikir yang
berkembang menciptakan teknologi dan cabang-cabang ilmu teknologi lainnya guna
mempermudah memecahkan masalah manusia sendiri dengan lebih spesifik
Saran kami seperti apa yang kami kemukakan di atas adalah kita
sebagai manusia yang bijak harus menggunakan teknologi secara bajik serta kita harus mempunyai
prinsip kita harus menguasai teknologi agar nantinya kita memperbudak bukan di
perbudak teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Sartini
(2004). Menggali Kearifan Lokal
Nusantara Sebuah Kajian Filsafati . Jurnal Filsafat, Agustus 2004, Jilid
37, Nomor 2