Tugas Dosen Wali Ilmu Kesejahteraan Sosial
Oleh:
Achmad Burhanuddin
(201010030311031)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
Gelapnya Dunia di Kegemerlapan Modern
(Fenomena buta aksara yang
masih tinggi di bangsa kita)
Perkembangan teknologi informasi semakin hari semakin pesat , oleh
karena itu kita harus mengikuti perkembangannya jika kita tidak mau tertinggal
dengan bangsa lain dan tidak mau tergerus oleh kejamnya dunia dewasa ini, tak
bisa dipungkiri untuk mendapatkan
informasi yang ada dan tidak ketinggalan
adalah kita harus membaca, mungkin kita juga bisa tanpa membaca tetapi
melalui pesan yang di sampaikan orang lain tapi hal ini sangatlah tidak efektif
karena kita hanya menjadi orang yang pasif.
Membaca merupakan suatu aktifitas yang tak pernah lepas dari
kehidupan kita di era globalisasi seperti saat ini, dengan membaca kita dapat
mengikuti perkembangan dunia yang semakin hari mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Membaca merupakan jendela dunia , dengan membaca kita tau semua
kejadian yang ada di dunia ini mulai dari. dalam ajaran agama kita pun ( islam
) bahkan kita di ingatkan bahwa membaca
merupakan hal yang sangat krusial dalam menjalani kehidupan sehari- hari ,terbukti
dengan turunnya wahyu Allah pertama kali kepada nabi Muhammad yaitu surat Al -
Alaq
ayat 1-5 .
berikut sedikit
penjelasan yang penulis ambil dari blog yang ada di internet (http://azzocca-m.blogspot.com dan http://www.islamicity.com)
عَلَّمَ الْإِنسَانَ
مَا لَمْ يَعْلَمْ (96:5)
Arti
''bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah.bacalah,dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.yang mengajar (manusia)
dengan pena.dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Makna:
1.Allah memerintahkan kepada nabi muhammad saw. Agar membaca dengan menyebut nama Allah .kata iqra' memiliki makna yang penting,dalam rngakaian wahyu yang pertama yang di tujukan kepada seorang yang ummi(tak dapat membaca menulis)
2.manusia di ciptakan dari segumpal darah.kemudian manusia diberi segala kesnggupan untuk menguasai yang ada di bumi serta menundukkannya untuk keperluan hidup.
3.bacaan tidak
melekat tanpa di baca berulang -ulang dan membiasakannya.seseorang yang membaca
karena Allahakan mendapat ilmu pengetahuan,pemahaman,dan wawasan baru.
4.dengan karunia dan kalam Allah,terjadi proses balajar belajar mengajar manusia dan komunikasi antar manusia.dengan pena ilmu seseorang dapat di transfer.
5.Dialah tuhan yang mengajar manusia bermacam – macam ilmu yang bermanfaat baginya.ilmu menjadikan manusia lebih utama daripada makhluk lainnya.
Perintah membaca
adalah perintah yang paling awal,dan paling berharga yang di berikan kepada
manusia.hal itu di sebabkan membaca merupakan hal yang mengantarkan manusia
mencapai derajat kemanusiaan yang sempurna.marilah kita tingkatkan peradaban
yang maju.
Lalu apa yang
terjadi jika kita tidak bisa membaca …..????
.Buta aksara fungsional adalah sebutan yang digunakan untuk
menjelaskan kemampuan membaca dan menulis yang belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini sama dengan buta aksara dalam arti
terbatas, yang berarti ketidakmampuan untuk membaca atau menulis kalimat
sederhana dalam bahasa apapun.Hak dari seperlima populasi orang dewasa di
seluruh dunia untuk melek huruf hingga kini masih terabaikan. Setidaknya,
sebanyak 771 juta orang usia 15 tahun ke atas hidup tanpa memiliki keterampilan
keaksaraan dasar.
Sebagian besar dari mereka, khususnya berada di sub Sahara Afrika, Asia Barat, Selatan, Timur, dan Pasifik, dengan kondisi kaum perempuan yang melek aksara lebih rendah dari pada laki-laki. Laporan Pengawasan Global Pendidikan Untuk Semua (PUS) 2006 menyebutkan, terdapat 88 perempuan dewasa buta huruf pada setiap 100 laki-laki dewasa yang sudah melek huruf. Jumlah yang lebih kecil ditemui di negara yang berpendapatan rendah seperti
Laporan itu menyebutkan, masalah buta aksara menjadi persoalan yang
terjadi hampir di semua negara, khususnya negara berkembang yang erat kaitannya
dengan kondisi kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, dan ketidakberdayaan
masyarakatnya.Namun demikian, masalah pemberantasan buta aksara di banyak
negara masih terganjal oleh rendahnya komitmen para pemimpin politik untuk
memasukkan pembiayaan program keaksaraan tersebut sebagai prioritas. Dalam
kenyataannya, banyak negara mengaloksikan hanya satu% anggaran dari anggaran
negara untuk pembiayaan pembangunan pendidikan.
Laporan PUS 2006 menekankan tentang pentingnya para pemimpin politik
pada tingkat tertinggi berkomitmen untuk membuat kebijakan yang jelas tentang
keaksaraan, khususnya pada tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pertama.
Kondisi jumlah penduduk buta aksara yang tinggi itu kemudian mendorong negara-negara yang tergabung dalam forum Dakar-Senegal, tahun 2000, menetapkan satu poin penting untuk pengurangan sebesar 50% tingkat buta aksara orang dewasa tahun 2015.
Kondisi jumlah penduduk buta aksara yang tinggi itu kemudian mendorong negara-negara yang tergabung dalam forum Dakar-Senegal, tahun 2000, menetapkan satu poin penting untuk pengurangan sebesar 50% tingkat buta aksara orang dewasa tahun 2015.
Selain upaya pengurangan yang dilakukan negara-negara forum Dakar,
dukungan juga datang dari badan dunia seperti Unesco, Unicef, WHO, World Bank
dan badan-badan internasional lainnya untuk melakukan kampanye dan sosialisasi
pentingnya pemberantasan buta huruf di seluruh dunia.
Kampanye tentang melek aksara itu diarahkan pada pemahaman bahwa
peningkatan kemampuan keaksaraan dapat memberikan manfaat lebih luas, termasuk
berpikir kritis, perbaikan kesehatan, keluarga berencana, pencegahan HIV/AIDS,
pendidikan anak, pengentasan kemiskinan, dan hak-hak kewarganegaraan.
UNDP menjadikan
angka melek aksara sebagai variabel dari empat indikator untuk menentukan
Indeks Pembangunanan Manusia (IPM) suatu negara, di samping rata-rata lama
pendidikan, rata-rata usia harapan hidup (indeks kesehatan) serta indeks
perekonomian berupa pengeluaran per kapita.Karena alasan tersebut, banyak
negara khususnya di negara berkembang berlomba-lomba meningkatkan jumlah
penduduk melek aksara.
Bagaimana dengan Indonesia
…???
Download materi ini lengkap disini
Sumber :
No comments:
Post a Comment