Friday, February 8, 2013

“Etika dalam Islam (Akhlaq)”


v Pengertian Akhlak

Dalam bahasa Arab ق اخلا bentuk jamak dari kata خلق yang secara etimologis berarti budi pekerti, watak, perangai, tingkah laku atau tabi’at.
·      Menurut Imam Ghozali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
·      Menurut Abdul Karim Zaidan, akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatan baik dan buruk, untuk kemudian memilih melakukan ataupun meninggalkannya.
·      Menurut Ahmad Amin, akhlak adalah membiasakan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu apabila dibiasakan terhadap sesuatu akan dapat membentuk akhlak.
·      Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak ialah perilaku jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan (sebelumnya).
Apabila melihat pembahasan bidang akhlak Islamiyyah (ad-din) sebagai satu ilmu berdasarkan kepada dua sumber yang mutlak ini, dapatlah dirumuskan definisinya sebagai satu ilmu yang membahaskan tata nilai, hukum-hukum dan prinsip-prinsip tertentu untuk mengenal pasti sifat-sifat keutamaan agar dihayati dan diamalkan serta mengenalpasti sifat-sifat tercela untuk dijauhi guna mencapai keridhaan Allah.
Akhlak juga dapat dirumuskan sebagai satu sifat atau sikap kepribadian yang melahirkan tingkah laku perbuatan manusia dalam usaha membentuk kehidupan yang sempurna berdasarkan  prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Allah. Dengan kata lain, akhlak ialah suatu sistem yang menilai perbuatan dzahir dan batin manusia baik secara individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia dengan Allah, manusia sesama manusia, manusia dengan hewan, malaikat, jin dan juga dengan alam sekitar.
Jiwa manusia adalah sumber dan pangkal dari segala perbuatan dan kelakuannya. Jika jiwa seseorang baik maka segala perbuatan dan amalnya akan baik juga. Sebaliknya jika jiwanya jelek dan busuk maka segala amal perbuatannya akan jelek dan buruk pula.

 Sabda Rasulullah saw.:
لقلب ألا وهي كلّه، الجسد فسد فسدت وإذا ,كلّه الجسد صلح صلحت إذا مضغة الجسد فى إنّ
“Sesungguhnya ada segumpal daging dalam tubuh manusia, jika daging itu baik menjadi baiklah tubuh orang itu, dan apabila daging itu busuk maka menjadi busuklah tubuh. Segumpal daging itu ialah hati.”

v Pembagian akhlak

Dalam ajaran agama islam sendiri akhlak terbagi menjadi dua cabang,yaitu:

1)      Akhlak terpuji(mahmudah)

2)      Akhlak tercela(madzmumah)

Akhlak terpuji(mahmudah)adalah sebuah akhlak yang baik dan harus dimiliki oleh seorang muslim,dengan akhlak terpuji ini,maka orang yang mengamalkannya akan mendapat berbagai manfaat darinya.kebalikan dari akhlak terpuji adalah akhlak tercela(madzmumah)dimana,akhak tercela ini tidak baik dan harus dihindari olleh seorang muslim yang ingin terhindar dari perbuatan dosa.
Akhlak terpuji dan akhlak tercela ini mungkin menjadi kabur menurut pemahaman orang,karena standar baik dan buruk itu relatif.ada yang memahami dengan standar agama,standar sosial,lingkungan atau komunitas tertentu,atau tren zaman tertentu.mungkin buruk pada waktu yang lain.baik pada tempa tertentu belum tentu baik di tempat lain.adapun terpuji menurut agama islam adalah sesuatu yang oleh syariat islam dinyatakan baik dan dipuji oleh allah dan rosulnya.setidaknya menurut syariat dhohir agama islam,bahwa pelaksanaan aktivitas tertentu itu adalah sesuai atau minimal tidak bertentangan dengan apa yang dipraktekkan oleh rosulullah SAW dan para sahabatya.maka yang disebut terpuji ini adalah terpuji yang memenuhi standar syariat batin dari agama islam yang disebut ihsan.
ihsan sebagaimana yang disabdakan rosulullah SAW.

 “Sesuatu aktivitas kita sebagai presentasi menghambaan kita kepada allah yang seolah-olah kita melihat Allah, Allah hudhur dihadapan kita, kita betul-betul dalam keadaan dialogis dengan allah dalm setiap peribadatan kita,kala tidak bisa seperti itu,maka minimal seakan-akan kita dipantau oleh allah.kalau seseorang sudah bisa berbuat betul-betul dalam kondisi seolah-olah berhadapan dengan Allah, maka inilah yang disebut dengan seorang muhsin(baik menurut allah)dan inilah kebaikan yang mutlak”.

Nabi Muhammad juga bersabda
”sungguh aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak”.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inti risalah yang dibawa Rosulullah SAW adalah menyempurnakan akhlak manusia .oleh karena itu,kalau kita analisa lebih mendalam tentang seluruh ajaran rosululllah yang disebut syariat islam,baik dhohir maupun bathin adalah suatu proses perbaikan akhlak manusia agar menjadi mukmin,muslim,muhsin,kaafah.


v Karakteristik Etika Islam

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Moral adalah secara etimologis berarti adat kebiasaan,susila. Jadi moral adalah perilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan yang oleh umum di terima, meliputi kesatuan sosial/lingkungan tertentu. Sedangkan akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk tentang perkataan/perbuatan manusia lahir dan batin.

Etika Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk
·         Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur’an dan al-Hadits yang shohih.
·         Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada.
·         Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya memanusiakan manusia

v Menumbuhkan Etika Islami

Pendidikan islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan ajaran islam atau suatu upaya dengan ajaran islam memiliki nilai-nilai islam serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai islam. Urutan prioritas pendidikan islam dalam upayah pembentukan kepribadian muslim, sebagaimana di ilustrasikan berturut-turut dalam al-quran surat Lugman mulai ayat 3 dan seterusnya adalah :
·           Pendidikan keimanan kepada Allah SWT
Artinya :Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman ayat 13)[10].
Pendidikan yang pertama dan utama untuk dilakukan adalah pembentuka keyakinan kepada Allah yang diharapkan dapat melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian.
·           Pendidikan Akhlaqul Karimah
Sejalan dengan usaha membentuk dasar keyakinan atau keimanan maka diperlukan juga usaha membentuk akhlak yang mulia. Berakhlak yang mulia adalah merupakan modal bagi setiap orang dalam menghadapi pergaulan antar sesamanya. akhlak tidak terbatas pada penyusunan hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya, tetapi juga mengatur hubungan antar hamba denga Tuhannya

No comments:

Post a Comment