Friday, February 8, 2013

“ Taubat “


v Pengertian Tobat

Jika ditinjau dari segi etimologi,  term tobat adalah bentuk masdar dari kata dasar  تاب- يتوب- توبة tersusun dari akar kata ت- و- ب Kata ini memiliki arti asal   الرجوع(kembali). Contoh dalam kalimat    تاب من ذنبه sama dengan kalimat   رجع عنه , berarti ia telah meninggalkan perbuatan dosanya.
Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau permohonan ampun kepada Allah swt. atas kesalahan(kekhilafan) dan atas dosa yang telah dilakukan.
Hukum taubat adalah wajib bagi setip muslim atau muslimah yang sudah mukallaf (balig dan berakal). Taubat tersebut adalah suatu keniscayaan bagi manusia, sebab tidak satu pun anak keturunan Adam AS di dunia ini yang tidak luput dari berbuat dosa. Semua manusia, pasti pernah melakukan berdosa. Hanya para nabi dan malaikat saja yang luput dari dosa dan maksiyat. Manusia yang baik bukan orang yang tidak berdosa, melainkan manusia yang jika berdosa dia melakukan taubat.
Artinya : “…Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang tobat kepada-Nya dan dia menyukai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS Al Baqarah : 222)

v Syarat-Syarat Taubat


·           Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan.
·           Mensucikan diri dari perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Kerana tidak ada artinya bertaubat jika dosa masih terus dikerjakan.
·           Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi, selama hidup di dunia, sampai mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang fana ini.

v Syarat diterimanya Taubat

1)   Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena lainnya.
2)   Menyesali dosa yang telah diperbuatnya
3)   Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
4)   Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
5)   Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hakNya
6)    Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
7)    Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya.
Sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).

v Kriteria orang yang bertaubat
 

1)      Orang yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya. 

وَأَصْلَحُواْفَإِنَّالله غَفُورٌ رَّحِيمٌ إِلاَّالَّذِينَ تَابُواْمِن بَعْدِذَلِكَ
        
 Artinya : “Selain orang-orang yang taubat sesudah berbuat kesalahan dan mengadakan perbaikan, sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang. (QS Ali Imran : 89)

2)      Taubat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Taubat semacam ini sudah tidak dapat diterima
        Artinya : “Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal dan setelah kepada seorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan : Sesungguhnya saya bertobat sekarang. Dan tidak pula (diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksaan yang pedih.” (QS An Nisa : 18)

3)      Taubat nasuha atau taubat yang sebenar-benarnya. Taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh atau semurni-murninya. Taubat semacam inilah yang dinilai paling tinggi
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:` Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu `. (QS. At Tahrim [66]: 8)

v Keutamaan Taubat


1)   Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa jalla.
Allah ta’ala berfirman,“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri.” (QS. Al Baqarah: 222)
2)   Taubat merupakan sebab keberuntungan.
Allah ta’ala berfirman“Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
3)     Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-kesalahannya.
Allah ta’ala berfirman“Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan Maha mengampuni berbagai kesalahan.” (QS. Asy Syuura: 25)
4)  Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka.
Allah ta’ala berfirman, “Maka sesudah mereka (nabi-nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam: 59, 60)
5)  Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan rahmat.
Allah ta’ala berfirman,“Dan orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.” (QS. Al A’raaf: 153)
6) Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan.
Allah ta’ala berfirman, “Dan barang siapa yang melakukan dosa-dosa itu niscaya dia akan menemui pembalasannya. Akan dilipatgandakan siksa mereka pada hari kiamat dan mereka akan kekal di dalamnya dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang digantikan oleh Allah keburukan-keburukan mereka menjadi berbagai kebaikan. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”(QS. Al Furqaan: 68-70)
7) Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan.
Allah ta’ala berfirman,“Apabila kalian bertaubat maka sesungguhnya hal itu baik bagi kalian...” (QS. At Taubah: 3)
8) Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar.
Allah ta’ala berfirman,“Kecuali orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan berpegang teguh dengan agama Allah serta mengikhlaskan agama mereka untuk Allah mereka itulah yang akan bersama dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum yang beriman pahala yang amat besar.” (QS. An Nisaa’: 146)
9) Taubat merupakan sebab turunnya barakah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan.
Allah ta’ala berfirman,“Wahai kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)
10) Keutamaan taubat yang lain adalah menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang bertaubat.
Hal ini sebagaimana difirmankan Allah ta’ala, “Para malaikat yang membawa ‘Arsy dan malaikat lain di sekelilingnya senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan mereka, mereka beriman kepada-Nya dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu maha luas meliputi segala sesuatu, ampunilah orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksa neraka.” (QS.Al Mu’min: 7).
11) Keutamaan taubat yang lain adalah ia termasuk ketaatan kepada kehendak Allah ‘azza wa jalla.
Hal ini sebagaimana difirmankan Allah ta’ala, “Dan Allah menghendaki untuk menerima taubat kalian, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An Nisaa’: 27). Maka orang yang bertaubat berarti dia adalah orang yang telah melakukan perkara yang disenangi Allah dan diridhai-Nya.
12) Keutamaan taubat yang lain adalah Allah bergembira dengan sebab hal itu.
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sungguh Allah lebih bergembira dengan sebab taubat seorang hamba-Nya ketika ia mau bertaubat kepada-Nya daripada kegembiraan seseorang dari kalian yang menaiki hewan tunggangannya di padang luas lalu hewan itu terlepas dan membawa pergi bekal makanan dan minumannya sehingga ia pun berputus asa lalu mendatangi sebatang pohon dan bersandar di bawah naungannya dalam keadaan berputus asa akibat kehilangan hewan tersebut, dalam keadaan seperti itu tiba-tiba hewan itu sudah kembali berada di sisinya maka diambilnya tali kekangnya kemudian mengucapkan karena saking gembiranya, ‘Ya Allah, Engkaulah hambaku dan akulah tuhanmu’, dia salah berucap karena terlalu gembira.” (HR. Muslim)
13) Taubat juga menjadi sebab hati menjadi bersinar dan bercahaya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah raan yang disebutkan Allah ta’ala,

No comments:

Post a Comment