Monday, February 4, 2013

“Hukum – Hukum Allah dan Pembagian Agama di Dunia”


 Hukum Alam dan Hukum Allah

Dalam kehidupan ini ada rumus-rumus yang polanya bisa dikatakan beraturan sehingga bisa disebut hukum ‘pasti’ walaupun dalam batasan yang relatif. Karena bagaimanapun yang “MUTLAK” hanya Dia YANG MAHA MUTLAK saja. Hukum-hukum alam yang berpola tratur tersebut kemudian disebut hukum alam.
Secara lengkapnya maka macam-macam jenis hukum di alam semesta ini bisa dikategorikan dalam beberapa hal. Antara lain hukum akal, hukum ‘kebiasaan’ atau hukum alam, hukum moral, hukum syariat (agama) dan hukum yang sengaja diciptakan suatu komunitas atau negara secara tertulis yang biasa disebut hukum negara atau undang-undang. Masing-masing dengan sanksinya sendiri-sendiri.
Sedangkan fenomena bahwa dimanapun air akan selalu turun mengalir ke bawah disebut hukum ‘kebiasaan alam’ yang kemudian populer dengan hukum alam. Siapa yang menetapkan hukum alam ini ? Tentu hanya Dia Yang Maha Berkuasa, Allah swt, yang menetapkan hukum alam ini. Karena Dia yang menetapkan maka Dia pula yang mampu ‘menyimpangkan’ hukum hukum kebiasaan alam tersebut. Hal itu disebut juga keajaiban. Keajaiban bagi para nabi disebut mukjizat sedangkan bagi para waliyullah disebut karomah. Bagi orang biasa disebut ‘pertolongan’ atau maunah Allah.
Namun hal yang pasti hukum alam ini tetap adanya, berpola sedemikian rupa. Ada sebab maka ada akibat. Kasualitas.
Karena itu ada yang menyebut hukum kebiasaan alam atau hukum alam ini dengan sebutan sunatullah, sunahnya Allah. Dan, ajaibnya : semua ilmu pengetahuan di dunia ini dihasilkan karena manusia mempelajari hukum alam atau sunatullah tersebut. Bahkan sunah-Nya ini juga masuk dalam lingkup ‘takdir-Nya’.
Dalam hal sebab akibat ini sebenarnya bukan hanya berlaku bagi alam nyata serta logika saja. Bahkan sampai pada alam serta hal gaibpun, hukum sebab akibat ini berlaku dan mempunyai polanya tersendiri.
Pada tataran permukaan, contohnya, orang sakit makan obat maka akan sembuh, tentu dengan kuasa dan ijin Allah. Namun pada tataran yang lebih halus lagi, kadang sembuhnya si sakit bukan karena makan obat (sudah kenyang makan obat dokter maupun tabib). Namun terkadang yang menjadi ‘penyebab’ kesembuhannya karena rasa ikhlas menolong orang yang lagi susah misalnya. Kebahagiaan orang yang ditolong tersebut ditransfer oleh Allah menjadi ‘obat’ sehingga si sakit tiba-tiba sembuh secara ajaib.

Dalam ajaran islam setiap apapun yang kita kerjakan sudah ada aturannnya, misal kita tidak boleh minum khomer atau kita disuruh berbuat baik karena semua itu dampaknya sesuai dengan hukum alam yang akan manusia rasakan, jika kita merusak alam maka yang rugi akan kita sendiri seperti kita lihat banyak terjadi bencana alam, untuk itu maka sebagai seorang muslim kita harus menjalankan perintah syariat secara menyeluruh agar hidup kita bahagia dan dampaknya baik bagi perjalanan hidup di dunia ini.

v Pembagian Agama

v Agama Samawi ( agama langit )
agama yang dipercaya oleh para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah. Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut agama Samawi jika:
o  Mempunyai definisi Tuhan yang jelas
o  Mempunyai penyampai risalah (Nabi/Rasul)
o  Mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab Suci
Di dunia ini agama-agama besar yang dianggap agama samawi diantaranya Yahudi, Kristen, Islam.

v Agama Ardhi ( agama Bumi )
Suatu faham yang berasal dari suatu tradisi, adat istiadat yang harus dilestarikan atau secara singkatnya agama yang di buat oleh manusia.
Contoh agama ardhi adalah Hindu, Budha, Konghucu, Shinto, dan lainnya

v Karakteristik Agama Samai dan Agama Ardhi
Beberapa ciri dan karakteristik utama yang membedakan antara agama samawi dan agama ardhi antara lain :

1.      Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat
Agama samawi tidak diciptakan oleh manusia lewat kontemplasi atau perenungan. Berbeda dengan agama Budha, yang diciptakan oleh Sidharta Gautama. Sang Budha konon dahulu duduk merenung di bawah pohon Bodi, lalu mendapatkan temuan-temuan berupa nilai-nilai kehidupan, yang kemudian dijadikan sebagai dasar agama itu.
Konsep agama samawi adalah sebuah paket ajaran lengkap yang turun dari langit. Kata samawi mengacu kepada arti langit, karena tuhan itu ada di atas langit menurunkan wahyu. Wahyu bukan sekedar kata-kata ghaib atau magis, melainkan berisi hukum dan undang-undang yang mengatur semua tatanan hidup manusia, mulai dari masalah yang paling kecil hingga yang paling besar. Dari masalah mikro sampai masalah makro. Agama samawi tidak pernah menciptakan sendiri ajarannya, tetapi menerima ajaran itu dari atas langit begitu saja. Berbeda dengan agama ardhi, di mana ajarannya memang diciptakan, disusun, dibuat dan diolah oleh sesama makhluk penghuni bumi, manusia.

2.      Disampaikan oleh manusia pilihan Allah, utusan itu hanya menyampaikan bukan menciptakan
Karena agama samawi datang dari tuhan yang ada di langit, dan tuhan tidak menampakkkan diriNya secara langsung, maka agama samawi mengenal konsep kenabian. Fungsi dan tugas nabi ini adalah menyampaikan semua kemauan, perintah, aturan, syariah, undang-undang dari tuhan kepada umat manusia. Seorang nabi tidak diberi wewenang untuk menciptakan ajaran sendiri. Nabi bukan manusia setengah dewa, maka tidak ada konsep penyembahan kepada nabi.
Dalam konsep agama samawi, seorang nabi hanyalah seorang manusia biasa. Dia bisa lapar lalu makan, dia bisa haus lalu minum, dia juga bisa berhasrat kepada wanita lalu dia menikah. Namun di balik semua sifat kemanusiaannya, seorang nabi mendapat wahyu dari langit. Serta mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan dari langit agar tidak melakukan kesalahan.Satu lagi fungsi seorang nabi yang tidak boleh dilupakan, yaitu sosok diri seorang nabi dijadikan suri tauladan, contoh hidup yang nyata, dan model untuk bisa ditiru oleh manusia.

3.      Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia
Perbedaan lainnya lagi antara agama samawi dan agama ardhi adalah bahwa tiap agama samawi memiliki kitab suci yang turun dari langit. Kitab suci itu datang langsung dari tuhan, bukan hasil ciptaan manusia.Diturunkan lewat malaikat Jibril alaihissalam, kepada para nabi. Lalu para nabi mengajarkan isi wahyu itu kepada umatnya. Jadilah kumpulan wahyu itu sebagai kitab suci. Itu adalah proses turunnya Al-Quran. Atau bisa jadi Allah SWT menurunkan kitab itu sekaligus dalam satu penurunan, seperti yang terjadi para kitab-kitab suci yang turun kepada Bani Israil.
Sedangkan agama ardhi seperti Hindu, Budha, Konghucu, Shinto, dan lainnya, meski juga punya kitab yang dianggap suci, namun bukan wayhu yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan dari para pendeta, rahib, atau pun pendiri agama itu. Bukan wayhu, bukan firman, bukan kalamullah, bukan perkataan tuhan.
Dari sisi isi materi, umumnya kitab suci agama samawi berisi aturan dan hukum. Kitab-kitab itu bicara tentang hukum halal dan haram. Adapun kitab suci agama ardhi umumnya lebih banyak bicara tentang pujian, kidung, nyanyian, penyembahan.

4.      Konsep tentang Tuhannya adalah tauhid
Agama samawi selalu mengajarkan konsep ketauhidan, baik Islam, yahudi atau pun nasrani. Tuhan itu hanya satu, bukan dua atau tiga, apalagi banyak.Sedangkan agama ardhi umumnya punya konsep bahwa tuhan itu ada banyak. Walau pun ada yang paling besar dan senior, tetapi masih dimungkinkan adanya tuhan-tuhan selain tuhan senior itu, yang boleh disembah, diagungkan, diabdi dan dijadikan sesembahan oleh manusia.
Konsep bertuhan kepada banyak objek ini dikenal dengan istilah polytheisme. Agama dan kepercayaan yang beredar di Cina telah mengarahkan bangsa itu kepada penyembahan dewa-dewa. Ada dewa api, dewa air, dewa hujan, dewa tanah, dewa siang, dewa malam, bahkan ada dewa yang kerjanya minum khamar, dewa mabok.

v Penyimpangan Nasrani dan Yahudi dari Karakteristik Agama Samawi

a)      Agama Diciptakan oleh Tokoh Agama
para pemuka agama baik pendeta, rahib, atau pun tokoh spiritul mereka telah mulai membuat sendiri agama itu, tambahan demi tambahan, sehingga ajaran yang sekarag ini sudah tidak murni lagi seperti awal penciptaan agamanya

b)      Menyembah Nabi dan Orang Shalih
umat nasrani dan yahudi sudah tidak lagi menyembah Allah yang Esa, tetapi menambahi satu lagi sebagai tuhan baru (junior), yaitu nabi mereka sendiri.

c)      Memalsu Kitab Suci
Kitab suci Injil yang asalnya adalah firman Allah subhanahu wata’ala, lama kelamaan berubah isinya menjadi karangan Petrus, Yohanes, Markus, Lukas, dan lainny. Bukan lagi firman Allah tetapi karangan manusia. Kitab itu lalu diperdebatkan keotentikannya oleh mereka sendiri, maka berdirilah sekte-sekte yang saling berbeda. Muncul aliran-aliran gereja yang saling mengkafirkan.
Selain agama yang dijelaskan banyak juga aliran- aliran kepercayaan yang muncul di tengah masyarakat kita seperti aliran kejawen, menganggap keramat pohon besar, keris dan lain- lain. Dari semua itu hanya agama islamlah yang masih tetap asli dan otentik yang akan membawa manusia ke jalan yang lurus yang di ridhai oleh Allah Swt. Dan selamanya tidak aan ada yag bisa merubah ata membelokkan ajaran agama islam.
Melihat keterangan yang telah dijelaskan diatas banyak sekali penyimpangan- penyimpangan agama Samawi salah satunya adanya penambahan ajaran agama atau merubah kitab suci, sedangkan dalam agama islam semua itu tidak akan bisa terjadi penyimpangan dari upaya merubah, menambah, mengurangi atau pun menggantikannyakarena Allah telah  telah berjanji bahwa Dia yang menurunkan dan Dia pula yang akan menjaganya, sebagaimana Firman Allah dalam surat (Al-Hijr:9)

لَحَافِظُونَ لَهُ وَإِنَّا الذِّكْرَ نَزَّلْنَا نَحْنُ إِنَّا

“Sesungguhnya Kami-lah yang menunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benr-benar memeliharanya.” 

No comments:

Post a Comment