Sunday, February 10, 2013

“Wasiat Rasulullah”



Rasulullah Muhammad Saw merupakan manusia terbaik yang ada di dunia ini, memiliki akhlak yang sangat mulia, beliau banyak berpesan beliau kepada para sahabat dan juga untuk semua umatnya untuk  dijalankan didunia ini agar mendapat Ridha Allah. Diantara pesan beliau adalah sebagai berikut

Rasulullah berwasiat "cintailah fakir-miskin, berbanyak silaturrahmi, jangan suka meminta-minta dan jangan takut celaan dalam berdakwah."

 Dari Abu Dzar ia berkata; "Kekasihku (Rasulullah Muhammad SAW) berwasiat kepadaku dengan tujuh hal:
 (1) Supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,
 (2) Beliau memerintahku agar aku melihat orang-orang yang di bawahku dan tidak melihat orang yang berada di atasku,
 (3) Beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturrahim dengan karib kerabat meski mereka berlaku kasar kepadaku,
 (4) Aku diperintahkan agar memperbanyak ucapan La haula walaa quwwata illa billah,
 (5) Aku diperintahkan untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,
 (6) Beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah,
 (7) Belaiu melarang aku agar aku tidak meminta-minta sesuatu kepada manusia" (Riwayat Ahmad).
Meski wasiat ini disampaikan kepada Abu Dzar RA, namun hakikatnya untuk kaum Muslimin secara umum. Sebagaimana kaidah: (Al-Khitobu li'umuumil-lafdzi, walaisa min khususil asbab).
v  Wasiat Pertama: Mencintai orang miskin.
Islam menganjurkan umatnya agar berlaku tawadhu' (berendah hati)  terhadap orang-orang miskin, menolong dan membantu kesulitan mereka. Demikianlah yang dicontohkan para sahabat di antaranya Umar bin Khaththab RA yang terkenal sangat merakyat, Khalifah Abu Bakar yang terkenal dengan sedekah "pikulan"nya, Utsman bin Affan dengan kedermawanannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah, "Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang Muslim, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat." (Riwayat Muslim).


v Wasiat Kedua: Melihat orang yang lebih rendah kedudukannya dalam hal materi dunia.
 Rasulullah memerintahkan agar kita melihat orang-orang yang berada di bawah kita dalam masalah dunia dan mata pencaharian. Tujuannya, tiada lain agar kita selalu bersyukur dengan nikmat Allah yang ada. Selalu qona'ah (merasa cukup dengan apa yang Allah karuniakan kepada kita), tidak serakah, tidak pula iri dengki dengan kenikmatan orang lain.
v Wasiat Ketiga: Menyambung silaturrahim kepada kaum kerabat.
Silaturrahim adalah ungkapan mengenai berbuat baik kepada karib kerabat karena hubungan nasab (keturunan) atau karena perkawinan. Yaitu silaturrahim kepada orang tua, kakak, adik, paman, keponakan yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Berbuat baik dan lemah lembut kepada mereka, menyayangi, memperhatikan  dan membantu mereka.
Dengan silaturrahim, Allah memberikan banyak manfaat. Silaturrahmi akan memberikan kelapangan rezeki dan umur yang panjang. Sebaliknya bagi yang mengabaikan silaturrahim Allah sempitkan hartanya dan tidak memberikan berkah pada umurnya, bahkan Allah tidak memasukkannya ke dalam surga. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung silaturahmi." (Riwayat Bukhari).
v Wasiat Keempat: Memperbanyak ucapan 'La haula walaa quwwata illa bilLah'.
Rasulullah memerintahkan memperbanyak ucapan 'La haula walaa quwwata illa bilLah' agar kita berlepas diri dari merasa tidak mampu. Kita serahkan semuanya kepada Allah. Makna kalimat ini juga sebagai sikap tawakkal, hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya pula kita memohon pertolongan.
v Wasiat Kelima: Berani mengatakan kebenaran meskipun pahit.
Kebanyakan orang hanya asal bapak senang (ABS), menjilat agar mendapat simpati dengan mengorbankan kebenaran dan kejujuran. Getirnya kebenaran tidak boleh mencegah kita untuk tidak mengucapkannya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Apabila sesuatu itu sudah jelas sebagai sesuatu yang haram, bid'ah, munkar, batil, dan syirik, maka jangan sampai kita takut menerangkannya.
v Wasiat Keenam: Tidak takut celaan dalam berdakwah.
Betapa berat risiko dakwah yang Rasulullah dan sahabat alami. Mereka harus menderita karena mendapat celaan, ejekan, fitnah, boikot. Juga pengejaran, lemparan kotoran, dimusuhi, diteror, dan dibunuh.

Jika dai mendapat penolakan dan cercaan jangan sampai mundur. Maka para penyeru tauhid, penyeru kebenaran jangan berhenti hanya dengan di cerca.
Allah SWT berfirman : (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan." (QS Al-Ahzab : 39)
v Wasiat Ketujuh: Tidak suka meminta-minta sesuatu kepada orang lain.
Orang yang dicintai Allah, Rasul, dan manusia, adalah mereka yang tidak meminta-minta. Seorang Muslim harus berusaha makan dari hasil jerih payah tangannya sendiri. Seorang Muslim harus berusaha memenuhi hajat hidupnya sendiri dan tidak boleh selalu mengharapkan belas kasihan orang.
"Sungguh, seseorang dari kalian mengambil tali, lalu membawa seikat kayu bakar di punggungnya, kemudian ia menjualnya, sehingga dengannya Allah menjaga kehormatannya. Itu lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada manusia. Mereka bisa memberi atau tidak memberi." (Riwayat Bukhori).
Selain ketujuh wasiat Rasul yang ada diatas masih banyak wasiat rasul yang lain bagi ummatnya, salah satunya Rasulullah di datangi malaikat Jibril lalu rasul diberi wasiat yang intinya adlah sebagai berikut :
1)        “Hiduplah sesukamu, tapi ingat kamu akan mati”
Manusia dipersilahkan hidup dalam dunia ini bersenang –senang mewujudkan cita- cita dan apapun yang di kehendakai, namun perlu diperhatikan bahwa manusia nantinya pasti akan mati
2)    “Cintailah sekehendak hatimu, tapi ingat kamu akan berpisah”
Manusia diperbolehkan mencintai apa yang disukainya , baik itu harta wanita atau apapun itu, tapi perlu diingat juag bahwa semua yag dicintainya itu pasti akan berpisah darinya
3)        “Berbuatlah sesukamu, tapi ingat senua akan ada pembalasannya”
Kita boleh berbuat apa saja  di dunia ini kita berlaku baik atau jahat semua terserah manusia, dia boleh membantu sesama atau berbuat jelek namun perlu diingat juga bahwa semua yang dikejakan nanti akan ada balasannya
4)        “ Ketahuilah sesungguhnya kemuliaan itu yaitu dengan menjalankan sholat malam dan membantu sesama”
Disini dijelaskan keutamaan sholat malam yait u manusia akan memperoleh kemuliaan disisi Allah SWT.

No comments:

Post a Comment