LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
(C-XI- 06.02)
“PENENTUAN pH
LARUTAN YANG TIDAK DIKETAHUI”
DOSEN PENGAMPU :
Dr.
Endang Kumolowati, M.Si., Apt.
DISUSUN OLEH :
ACHMAD BURHANUDDIN (
011.11.002 )
ASISTEN DOSEN :
Ida
Kusumawati, A.Md
Teknologi Pengolahan Sawit
Institut Teknologi dan Sains
Bandung
2012
PENENTUAN pH LARUTAN
YANG TIDAK DIKETAHUI
I.
TUJUAN
·
Menentukan
pH larutan yang tidak diketahui dengan beberapa indikator
·
Membuat
bebarapa indikator alami dengan berbagai bahan
II.
DASAR TEORI
Asam dan basa merupakan
dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai
zat yang kita golongkan sebagai asam, misal asam cuka, asam sitrun, dll. Kita
juga mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai basa, misalnya kapur sirih,
air soda, air sabun dll. Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan
diklompokkan dalam tiga golongan yaitu bersifat asam, basa dan netral.
Istilah
asam(acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa
(alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Dan juga sudah lama
diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan.
Sifat asam-basa dari
suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH adalah suatu
parameter yangdigunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan
basa mempunyai pH lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph =
7.
·
Ciri-Ciri umum larutan asam yaitu :
1.
Terasa masam
2.
Bersifat korosif
3.
Dapat memerahkan kertas lakmus biru
4.
Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik
5.
Menyebabkan perkaratan logam (korosif)
·
Ciri-ciri umum larutan basa yaitu :
1.
Rasanya pahit
2.
Bersifat licin
3.
Dapat membirukan kertas lakmus merah
4.
Larutan dalam air dapat mengantarkan
listrik
5.
Jika mengenai kulit, maka kulit akan
melepuh (kaustik)
Kini telah tersedia
cara praktis untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan, yaitu dengan menggunakan
indikator asam-basa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu
menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Larutan Indikator adalah
asam organik lemah atau basa organik lemah yang dapat berubah warna pada
rentang harga pH tertentu (James E. Brady, 1990).
Berdasarkan senyawa
yang menyusunnya indikator asam - basa diklasifikasikan dalam 3 golongan yaitu
:
a. Indikator
Ftalein dan Indikator Sulfoftalein
Indikator ftalein dibuat dengan kondensasi anhidrida
ftalein (anhidrida ftalat) dengan fenol yaitu terbentuk Fenolftalein. Pada pH
8,0 – 9,8 berubah warnanya menjadi merah. Anggota-anggota lainnya ialah :
o-cresolftalein, Thymolftalein, a-Naftolftalein.Indikator
Sulfoftalein dibuat dari kondensasi anhidrida ftalein dan sulfonat. Yang
termasuk dalam kelas ini : Thymol blue, m-cresol purple, Chlorofenolred,
Bromofenolred, Bromofenolblue, Bromocresolred, dan sebagainya.
b. Indikator Azo
Indikator azo diperoleh dari reaksi amina aromatik
dengan garam diazonium, misal : Methyl yellow atau p-dimetil amino azo benzene.
Methyl Orange, methyl Red dan Tropaelino termasuk dalam golongan ini. Indikator
azo menunjukkan kenaikan disosiasi bila temperatur naik. Disini proton ditarik
dari ion amonium tersier meninggalkan suatu residu tak bermuatan.
c. Indikator Trifenilmetana
Indikator Trifenil metana seperti Malachite Green,
Methyl violet dan Kristal violet merupakan indikator yang memiliki 3 gugus
fenol yang dirangkai oleh gugus metana.
Berikut ini merupakan beberapa indikator yang penting:
1.
Metil Jingga/ Methyl Orange (MO).
metil jingga adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi.Indikator MO merupakan indikator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna jingga dalam suasana basa, dengan trayek pH 3,1 – 4,4.
metil jingga adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi.Indikator MO merupakan indikator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna jingga dalam suasana basa, dengan trayek pH 3,1 – 4,4.
2. Metil Merah/ methyl Red
Indikator
methyl Red adalah indikator asam basa yang memiliki trayek pH 4,2 – 6,2 dengan
berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna kuning dalam suasana basa.
3. Bromtimol
Biru/ Brom Timol Blue (BTB)
Indikator
BTB atau biru bromtimol dalam larutan asam berwarna kuning dan dalam larutan
basa berwarna biru. Warna dalam keadaan asam disebut warna asam dan warna dalam
keadaan basa disebut warna basa. Trayek pH pada 6,0 – 7,6.
4. Fenolftalein
Fenolftalein
adalah senyawa organik yang mempunyai rumus C20H14O4, berbentuk padatan
kristal, tidak berwarna serta larut dalam alkohol dan pelarut organik.
Fenolftalein biasanya digunakan sebagai indikator asam-basa (di dalam larutan
asam tidak berwarna dan di dalam larutan basa berwarna merah). Rentang
perubahan yang bisa diteliti oleh fenolftalein adalah antara pH 8,2 – 10.
Setengah
tingkat terjadi pada pH 10 pengukuran pH tidak dapat dilakukan lagi oleh
fenolftalein. Hal ini karena pencampuran warna merah muda dan tak berwarna
menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk mendeteksinya
dengan akurat.
5.
Indikator alami
Indikator
alami ini berasal dari zat warna tumbuhan dengan cara mengikis bagian tumbuhan
yang berwarna, kemudian dihaluskan, dan tambahkan pelarut yang sesuai(umumnya
alkohol). Selanjutnya, cairannya dipisahkan melalui penyaringan.
Beberapa macam
indikator alami, antara lain yaitu kunyit, kol ungu, ubi ungu, mahkota bunga
(kembang sepatu, bougenvile, mawar), dan bit.
6.
Indikator
Universal
Indikator
universal adalah campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu
larutan dari perubahan warnanya.indikator universal dilengkapi dengan peta
warna, sehingga kita bisa menentukan nilai pH zat berdasarkan warna-warna
tersebut. Dengan mengetahui nilai pH maka dapat ditentukan apakah larutan
bersifat asam, basa atau netral.
Pada tercobaan ini,
digunakan 5 jenis indikator, yaitu metil jingga, metil merah, bromtilol
biru,fenltalein, dan indikator universal.dan dilakukan percobaan membuat
indikator alami dari bunga dan kunyit.
Harga pH sebuah larutan
dapat diperkirakan dengan menggunakan trayek pH indikator. Indikator memiliki
trayek perubahan warna yang berbeda-beda.
Tabel trayek pH dan
perubahan warna
Indikator
|
Trayek
Perubahan Warna
|
Perubahan
Warna
|
Metil Jingga
|
3,2 – 4,4
|
Merah – Kuning
|
Metil Merah
|
4,4 – 6,2
|
Merah - Kuning
|
Bromtimol Biru
|
6,0 – 7,6
|
Kuning – Biru
|
Fenoftalein
|
8,3 – 10,0
|
Tidak Berwarna – Merah Ungu
|
No comments:
Post a Comment