Kelarutan Minyak dan Lemak
I.
Tujuan percobaan
Mengamati kelarutan
minyak dan lemak
II.
Dasar Teori
Senyawa
organik lipid adalah senyawa yang heterogen dari jaringan. Pada dasarnya kelarutannya adalah dalam pelarut lemak,
misalnya eter. Pada komponen-komponen dari lipid dapat dipisahkan dengan
perbedaan kelarutannya dalam pelarut-pelarut organik yang berbeda. Lemak adalah
suatu senyawa atau molekul yang terbentuk dari asam lemak atau gliserol. Lemak
dapat dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan menggunakan larutan
alkali (Fessenden dan Fessenden, 1997).
Lipid
(dari kata yunani Lipos. Lemak) merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang
dicerikan oleh sifat kelarutannya. Terutama lipid tidak bisa larut dalam air,
tetapi larut dalam larutan non polar seperti eter.(Hart, 2003)
Senyawa-senyawa yang termasuk dalam lipid terbagi dalam
beberapa golongan. Ada beberapa cara yang digunakan untuk penggolongan yang
dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yaitu (Chandra,
E., 2006):
1. Lipid
sederhana yaitu eter, asam lemak dan berbagi alcohol. Misalnya pada lilin dan
gliserol.
2.
Lipid gabungan yaitu eter, asam lemak yang mempunyai gugus tambahan misalnya
fosfolipid.
3.
Derivat lipid yaitu senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis. Misalnya
lemak dan gliserol.
Sifat fisika
lipid adalah (Chandra, E.,
2006):
1.
Tidak larut dalam air, tetapi larut dala satu atau lebih pelarut organik
misalnya eter, aseton, kloroform,
benzene, dan sering juga disebut pelarut lemak.
2. Ada hubungan dengan asam lemak
dan esternya.
3. Mempunyai
kemungkinan untuk digunakan oleh mehluk hidup.
Selain itu lipid dapat juga dibagi dalam beberapa golongan
berdasarkan kemiripan struktur lazimnya, yaitu (Fessenden dan Fessenden,
1997.):
1.
Asam lemah adalah asam organic yang terdapat
sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau
tumbuhan. Asam ini adalah asam kaarboksilat yang mempunyai rantai karbon yang
panjang dengan rumus umum :
O
R – C – OH
Pada umumnya asam lemak mempunyai
jumlah atom karbon yang genap.
2.
Lemak adalah
suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi
alkoholl yang terdiri atas tiga atom karbon, jadi tiap atom karbon mempunyai
gugus – OH. Pada lemak saatu molekul gliserol mengikat tiga molkeul asan lemak.
Oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida :
R1 –
COO – CH2
R2 –
COO – CH
R3 –
COO – CH2
Lemak hewan pada umumnya berupa zat
padat pada suhu ruangan sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair.
3. Lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan
monohidroksi alcohol yang mempunyai rantai karbon panjang antara 14 sampai 34
atom karbon. Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan
paus atau lumba-lumba. Lilin dikeluarkan oleh lebah untuk membentuk sarang
tempat penyimpanan madu. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan
tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak.
4. Fosfolipid adalah suatu gliserida yang
mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Oleh karenanya fosfolipid
adalah suatu fosfogliserida.
5. Sfingolipid adalah senyawa yang mempunyai
rumus dan merupakan satu-satunya sfingolipid yang mengandung fosfat adalah
sfingomielin yan terdapat dalam jaringan saraf dan dalam otak yang mengandung
sfingosin dengan beberapa ikatan rangkap.
6. Terpen
merupakan senyawa yang kebanyakan terdiri atas kelipatan dari lima atom karbon.
7. Lipid kompleks adalah lipid yang terdapat
alam bergabung dengan senyawa lain misalnya dengan protein atau dengan
karbohidrat.
Asam
lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi terdapat sebagai ester dalam
gabungan dengan fungsi alkohol. Asam lemak pada umumnya adalah asam
monokarboksilat berantai lurus, mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam lemak
dapat dijenuhkan atau dapat mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap (Hart,
2003).
Lemak bisa digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada
asam lemaknya. Adapun pembagiaannya yaitu:
·
Lemak yang mengandung asam-asam
lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak
hewani misalnya lemak babi dan lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih
dominan.
·
Asam lemak tak jenuh adalah
asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di
identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan terputus sehingga
terbentuk asam lemak jenuh .(Salirawati et al,2007)
III.
Alat dan Bahan
No
|
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
Merk
|
1
|
Gelas
kimia ; 100 ml
|
1 buah
|
Bomex
|
2
|
Tabung
Reaksi
|
12 buah
|
Bomex
|
3
|
Rak
tabung reaksi
|
1 buah
|
Bomex
|
4
|
Pengaduk
|
1 buah
|
-
|
5
|
Pipet
tetes
|
1 buah
|
-
|
6
|
Cawan
petri
|
5 buah
|
-
|
7
|
Spatula
|
1 buah
|
-
|
8
|
Sikat
tabung reaksi
|
1 buah
|
-
|
9
|
Gunting
|
1 buah
|
-
|
10
|
Minyak
kelapa
|
Secukupnya
|
-
|
11
|
Mentega
(butter)
|
Secukupnya
|
-
|
12
|
Minyak
ikan , dalam bentuk kapsul
|
Secukupnya
|
-
|
13
|
Aseton
( (CH3)2CO)
|
20 ml
|
Pudak Scientific
|
14
|
Ammonia
( NH4OH atau NH3(aq)) 25%
|
20 ml
|
Pudak Scientific
|
15
|
Cuka
dapur
|
20 ml
|
-
|
16
|
Air
|
Secukupnya
|
-
|
17
|
Air
+ Sabun
|
Secukupnya
|
-
|
IV.
Prosedur
/ Cara Kerja
V. Pengamatan
Tabel kelarutan Minyak
dan lemak dalam beberapa pelarut
No
|
Jenis Minyak ,Lemak
|
Pelarut
|
Pengamatan
(Larut/ Tidak Larut )
|
1
|
Minyak Kelapa
|
Aseton
|
L/L/L
|
Ammonia
|
TL
|
||
Cuka dapur
|
TL
|
||
Air
|
TL
|
||
Air + Sabun
|
L
|
||
2
|
Mentega
|
Aseton
|
TL
|
Ammonia
|
TL
|
||
Cuka dapur
|
TL
|
||
Air
|
TL
|
||
Air + Sabun
|
L
|
||
3
|
Minyak Ikan
|
Aseton
|
L
|
Ammonia
|
TL
|
||
Cuka dapur
|
TL
|
||
Air
|
TL
|
||
Air + Sabun
|
L
|
VI.
Analisis Data
Dari hasil
percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa masing - masing minyak
atau lemak memiliki tingkat kelarutan yang berbeda- beda dalam pelarut
,walaupun dalam pelarut yang sama ada
lemak/minyak yang larut ada juga yang tidak larut. Dari data yang ada di
ketahui bahwa semakin kebawah pelarut bersifat semakin polar . karena semakin
kebawah lemak/ minyak tidak ada yang larut kecuali pada air + sabun.
VII.
Pembahasan
Lipid
merupakan senyawa organik yang tak dapat larut dalam air tetapi dapat larut
dalam senyawa organik nonpolar seperti eter. Dalam praktikum ini digunakan
berbagai macam pelarut untuk melarutkan lemak/ minyak. Lipid ada yang mudah
larut dalam beberapa pelarut namun ada pula yang sukar larut dalam pelarut yang
lain, hal ini dikarenakan pada dasarnya lipid adalah senyawa yang dapat larut
dengan baik pada senyawa nonpolar , sedangkan pelarut yang ada tidak semuanya
bersifat nonpolar tetapi sebagian besar pelarut besifat polar seperti air (H2O).
Download Lanjutan Pembahasan Disini
VIII.
Simpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilaksanakan dapat
diambil simpulan:
·
Berdasarkan
kelarutannya lemak dan minyak tidak dapat larut dalam senyawa polar , tetapi
masih bisa larut dalam senyawa semipolar.
·
Lipid
bisa larut dalam senyawa polar dengan menambah zat yang bersifat emulgator pada
senyawa polarnya.
IX. Daftar
Pustaka
1. http://agusnurul.blogspot.com/2009/05/lap-biokim-uji-lemakminya.html
4. mawardiarsyam.blogspot.com
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Steroid
X.
Lembar Pengesahan
- Judul
Kegiatan :
Praktikum Kimia Dasar
- Kode
percobaan : C- XII - 10
- Topik
percobaan : Minyak dan
lemak
- Tujuan
percobaan : Mengamati
kelarutan minyak dan lemak
- Praktikan
:
a.
Nama : Achmad
Burhanuddin
b.
NIM : 011.11.002
c. Jurusan : Teknologi Pengolahan
Sawit
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi dan Sains Bandung
6. tanggal pelaksanaan :
09 april 2012
7. Waktu pelaksanaan : 11.15 - selesai WIB
8. Tempat Pelaksanaan : Laboratorium Kimia ITSB
Bekasi,
April 2012
Menyetujui,
Asisten dosen Praktikan
(Ida
Kusumawati, A.Md.) (Achmad Burhanuddin)
NIP. NIM. 011.11.002
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Dr.
Endang Kumolowati, M.Si.Apt.
NIP.
XI.
Lampiran
Pertanyaan :
1.
Apakah
yang dimaksud dengan minyak jenuh dan minyak tak jenuh ? manakah yang paling
aman untuk dikonsumsi? Jelaskan !
2.
Cari
struktu dari lemak yang merupakan ester dari :
a.
Gliserol
dengan asam stearat
b.
Gliserol
dengan asam oleat
3.
Apakah
yang dimaksud dengan bilangan iodin ?
4.
Jelaskan
pengertian dan gambar struktur dari
a.
Fosfolipid
b.
Steroid
Jawab :
1. Minyak
jenuh adalah asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai
hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu
sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud
padat.
Minyak
tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai
hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak
lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat.
Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak.
Lemak tak jenuh lebih sehat untuk
dikonsumsi. Saat dikonsumsi lemah tak jenuh cenderung dapat mengurangi tingkat kolesterol dalam
darah. Lemak ini terdapat pada kacang, biji-bijian, jagung, zaitun, dan ikan.
Ikan adalah satu-satunya hewan yang mengandung banyak lemak tak jenuh.
2.
a. Gliserol dengan asam stearat (C17H35COOH),
Struktur : CH3(CH2)16COOH
b.
Asam oleat (C17H33COOH)
Struktur
: CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH
3.
Bilangan Iodin adalah
jumlah atau banyaknya gram iodin yang dapat diikat oleh 100 gram lemak.
Bilangan iodin tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam lemak.
Bilangan iodin merupakan parameter mutu dari minyak dan lemak. Bilangan iodin
menyatakan ukuran ketidakjenuhan minyak dan berkaitan dengan kandungan asam lemak
tak jenuh di dalam minyak. Penentuan bilangan iodin ini dapat dilakukan dengan
metode Wijs dengan menggunakan pelarut campuran sikloheksan - asam asetat
glasial (1 : 1)
4. a.
fosfolipid
Fosfolipid
(glycerophospholipid) merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan
bagian dari membran sel makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.
Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi
ketiga dari kerangka gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat
pada amino alkohol.
Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu
kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian
ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik
atau larut dalam air,
sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air.
Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.
b.Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak
sterol tidak terhidrolisis yang dapat
dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena.Steroid
merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri umum
steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C
beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan lima.
SOAL TEST SEBELUM PRAKTIKUM:
- Termasuk jenis molekul apakah lipid itu?
- Molekul lipid tersusun atas 2 jenis molekul, apa
saja?
- Berikan contoh 3 jenis molekul lipid.
- Apakah
sifat-sifat lipid?
- Apa
perbedaan antara lemak & minyak?
- Apakah
makanan yang dibuat dari hidrogenasi minyak nabati merupakan pilihan
terbaik sebagai sumber asam-asam lemak bagi nutrisi anda?
- Mengapa
industri lebih memilih melakukan hidrogenasinya terhadap minyak nabati?
- Apa perbedaan lemak dengan gula?
- Kolesterol, steroid, hormon dan beberapa vitamin
mempunyai struktur molekul yang mirip, namun mempunyai pengaruh yang
berbeda terhadap tubuh, jelaskan mengapa demikian.
Jawab :
1. Lipid
merupakan asam karboksilat/asam alkanoat jenuh alifatis, yang termasuk dalam
hidrokarbon nonpolar
2. Molekul
penyusun lipid adalah asam lemak dan gliserol suku tinggi.
3. Tiga
contoh jenis molekul lipid : fosfolipid, sfingolipid, dan terpen
4. Sifat
– sifat lipid :
a.Tidak
larut dalam air, tetapi larut dala satu atau lebih pelarut organik misalnya
eter, aseton, kloroform, benzene, dan sering juga
disebut pelarut lemak.
b.
Ada hubungan dengan asam lemak dan esternya.
c. Mempunyai
kemungkinan untuk digunakan oleh mehluk hidup.
5. Perbedaan lemak dan minyak adalah pada
temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair.
6. Minyak yang dibuat dari
hidrogenasi minyak nabati belum tentu merupakan pilihan utama karena asam lemak
trans yang berasal dari minyak nabati yang mengalami pemadatan dengan teknik
hidrogenasi parsial merupakan lemak yang bila dikonsumsi berlebihan akan
menyebabkan penyakit jantung
7. Industry lebih memilih
melakukan hidrogenasi terhadap minyak nabati karena menghindari bahaya minyak
nabati yang bersifat jenuh , selain itu lebih murah biayanya
8. Perbedaan lemak dengan gula
adalah lemak merupakan senyawa yang bersifat nonpolar yang tidak bisa larut
dalam senyawa polar seperti air, sedangkan gula merupakan senyawa polar yang
dapat larut dalam air
9. Meskipun memiliki struktur
molekul yang hampir sama tapi sifat –sifat yang dimilikuya berbeda selain itu
kandungan zat lain yang terdapat di dalamnya juga berbeda , sehingga akan berdampak
yang berbeda pula pengaruhnya terhadap tubuh.
l
No comments:
Post a Comment