Wednesday, October 3, 2012

Minyak dan Lemak


Kelarutan Minyak dan Lemak

I.                   Tujuan percobaan
Mengamati kelarutan minyak dan lemak

II.               Dasar Teori

Senyawa organik lipid adalah senyawa yang heterogen dari jaringan. Pada dasarnya kelarutannya adalah dalam pelarut lemak, misalnya eter. Pada komponen-komponen dari lipid dapat dipisahkan dengan perbedaan kelarutannya dalam pelarut-pelarut organik yang berbeda. Lemak adalah suatu senyawa atau molekul yang terbentuk dari asam lemak atau gliserol. Lemak dapat dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan menggunakan larutan alkali (Fessenden dan Fessenden, 1997).

Lipid (dari kata yunani Lipos. Lemak) merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicerikan oleh sifat kelarutannya. Terutama lipid tidak bisa larut dalam air, tetapi larut dalam larutan non polar seperti eter.(Hart, 2003)

Senyawa-senyawa yang termasuk dalam lipid terbagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara yang digunakan untuk penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yaitu (Chandra, E., 2006):
1.         Lipid sederhana yaitu eter, asam lemak dan berbagi alcohol. Misalnya pada lilin dan gliserol.
2.         Lipid gabungan yaitu eter, asam lemak yang mempunyai gugus tambahan misalnya fosfolipid.
3.         Derivat lipid yaitu senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis. Misalnya lemak dan gliserol.

Sifat fisika lipid adalah (Chandra, E., 2006):

1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dala satu atau lebih pelarut organik misalnya eter, aseton,  kloroform, benzene, dan sering juga disebut pelarut lemak.
2. Ada hubungan dengan asam lemak dan esternya.
3. Mempunyai kemungkinan untuk digunakan oleh mehluk hidup.
Selain itu lipid dapat juga dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur lazimnya, yaitu (Fessenden dan Fessenden, 1997.):
1.       Asam lemah adalah asam organic yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam kaarboksilat yang mempunyai rantai karbon yang panjang dengan rumus umum :
O
R – C – OH
                Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon yang genap.
2.       Lemak adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu trihidroksi alkoholl yang terdiri atas tiga atom karbon, jadi tiap atom karbon mempunyai gugus – OH. Pada lemak saatu molekul gliserol mengikat tiga molkeul asan lemak. Oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida :
R1 – COO – CH2
R2 – COO – CH
R3 – COO – CH2
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan sedangkan lemak     yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair.
3.  Lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan monohidroksi alcohol yang mempunyai rantai karbon panjang antara 14 sampai 34 atom karbon. Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau lumba-lumba. Lilin dikeluarkan oleh lebah untuk membentuk sarang tempat penyimpanan madu. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak.
4.   Fosfolipid adalah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Oleh karenanya fosfolipid adalah suatu fosfogliserida.
5.  Sfingolipid adalah senyawa yang mempunyai rumus dan merupakan satu-satunya sfingolipid yang mengandung fosfat adalah sfingomielin yan terdapat dalam jaringan saraf dan dalam otak yang mengandung sfingosin dengan beberapa ikatan rangkap.
6. Terpen merupakan senyawa yang kebanyakan terdiri atas kelipatan dari lima atom karbon.
7. Lipid kompleks adalah lipid yang terdapat alam bergabung dengan senyawa lain misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.
Asam lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi terdapat sebagai ester dalam gabungan dengan fungsi alkohol. Asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat berantai lurus, mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam lemak dapat dijenuhkan atau dapat mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap (Hart, 2003).
Lemak bisa digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada asam lemaknya. Adapun pembagiaannya yaitu:
·         Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi dan lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih dominan.
·         Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh .(Salirawati et al,2007)


III.             Alat dan Bahan

No
Alat dan Bahan
Jumlah
Merk
1
Gelas kimia ; 100 ml
1 buah
Bomex
2
Tabung Reaksi
12 buah
Bomex
3
Rak tabung reaksi
1 buah
Bomex
4
Pengaduk
1  buah
-
5
Pipet tetes
1 buah
-
6
Cawan petri
5 buah
-
7
Spatula 
1 buah
-
8
Sikat tabung reaksi
1 buah
-
9
Gunting
1 buah
-
10
Minyak kelapa
Secukupnya
-
11
Mentega (butter)
Secukupnya
-
12
Minyak ikan , dalam bentuk kapsul
Secukupnya
-
13
Aseton ( (CH3)2CO)
20 ml
Pudak Scientific
14
Ammonia ( NH4OH atau NH3(aq)) 25%
20 ml
Pudak Scientific
15
Cuka dapur
20 ml
-
16
Air
Secukupnya
-
17
Air + Sabun
Secukupnya
-

IV.           Prosedur / Cara Kerja

V.     Pengamatan



Tabel kelarutan Minyak dan lemak dalam beberapa pelarut

No
Jenis Minyak ,Lemak
Pelarut
Pengamatan
(Larut/ Tidak Larut )
1
Minyak Kelapa
Aseton
L/L/L
Ammonia
TL
Cuka dapur
TL
Air
TL
Air + Sabun
L
2
Mentega
Aseton
TL
Ammonia
TL
Cuka dapur
TL
Air
TL
Air + Sabun
L
3
Minyak Ikan
Aseton
L
Ammonia
TL
Cuka dapur
TL
Air
TL
Air + Sabun
L

VI.           Analisis Data

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa masing - masing minyak atau lemak memiliki tingkat kelarutan yang berbeda- beda dalam pelarut ,walaupun  dalam pelarut yang sama ada lemak/minyak yang larut ada juga yang tidak larut. Dari data yang ada di ketahui bahwa semakin kebawah pelarut bersifat semakin polar . karena semakin kebawah lemak/ minyak tidak ada yang larut kecuali pada air + sabun.

VII.        Pembahasan

Lipid merupakan senyawa organik yang tak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam senyawa organik nonpolar seperti eter. Dalam praktikum ini digunakan berbagai macam pelarut untuk melarutkan lemak/ minyak. Lipid ada yang mudah larut dalam beberapa pelarut namun ada pula yang sukar larut dalam pelarut yang lain, hal ini dikarenakan pada dasarnya lipid adalah senyawa yang dapat larut dengan baik pada senyawa nonpolar , sedangkan pelarut yang ada tidak semuanya bersifat nonpolar tetapi sebagian besar pelarut besifat polar seperti air (H2O).


Download Lanjutan Pembahasan Disini


VIII.                      Simpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilaksanakan dapat diambil simpulan:
·         Berdasarkan kelarutannya lemak dan minyak tidak dapat larut dalam senyawa polar , tetapi masih bisa larut dalam senyawa semipolar.
·         Lipid bisa larut dalam senyawa polar dengan menambah zat yang bersifat emulgator pada senyawa polarnya.

IX.  Daftar Pustaka

1.      http://agusnurul.blogspot.com/2009/05/lap-biokim-uji-lemakminya.html
4.      mawardiarsyam.blogspot.com
5.      http://id.wikipedia.org/wiki/Steroid

  


X.            Lembar Pengesahan
  1. Judul Kegiatan                   : Praktikum Kimia Dasar
  2. Kode percobaan               : C- XII - 10
  3. Topik percobaan              : Minyak dan lemak
  4. Tujuan percobaan           : Mengamati kelarutan minyak dan lemak
  5. Praktikan                             :
               
a.       Nama                            : Achmad Burhanuddin
b.      NIM                               : 011.11.002
c.     Jurusan                        : Teknologi Pengolahan Sawit
d.    Perguruan Tinggi      : Institut Teknologi dan Sains Bandung
      6.  tanggal pelaksanaan           :  09 april 2012
      7.   Waktu pelaksanaan            : 11.15 - selesai WIB
       8.   Tempat Pelaksanaan        : Laboratorium Kimia ITSB



                                                                                                                                Bekasi, April 2012
 Menyetujui,                                                                         
Asisten dosen                                                                         Praktikan

(Ida Kusumawati, A.Md.)                                           (Achmad Burhanuddin)
             NIP.                                                                         NIM. 011.11.002



Mengetahui,
Dosen Pengampu


Dr. Endang Kumolowati, M.Si.Apt.
NIP.
                                                                         
XI.           Lampiran
Pertanyaan :
1.   Apakah yang dimaksud dengan minyak jenuh dan minyak tak jenuh ? manakah yang paling aman untuk dikonsumsi? Jelaskan !
2.   Cari struktu dari lemak yang merupakan ester dari :
a.                      Gliserol dengan asam stearat
b.                     Gliserol dengan asam oleat
3.      Apakah yang dimaksud dengan bilangan iodin ?
4.      Jelaskan pengertian dan gambar struktur dari
a.       Fosfolipid
b.     Steroid

Jawab :

1.      Minyak jenuh adalah asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.
Minyak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak.
Lemak tak jenuh lebih sehat untuk dikonsumsi. Saat dikonsumsi lemah tak jenuh cenderung  dapat mengurangi tingkat kolesterol dalam darah. Lemak ini terdapat pada kacang, biji-bijian, jagung, zaitun, dan ikan. Ikan adalah satu-satunya hewan yang mengandung banyak lemak tak jenuh.
2.         a. Gliserol dengan asam stearat (C17H35COOH),
Struktur : CH3(CH2)16COOH

b. Asam oleat (C17H33COOH)
Struktur : CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH

3.          Bilangan Iodin adalah jumlah atau banyaknya gram iodin yang dapat diikat oleh 100 gram lemak. Bilangan iodin tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam lemak. Bilangan iodin merupakan parameter mutu dari minyak dan lemak. Bilangan iodin menyatakan ukuran ketidakjenuhan minyak dan berkaitan dengan kandungan asam lemak tak jenuh di dalam minyak. Penentuan bilangan iodin ini dapat dilakukan dengan metode Wijs dengan menggunakan pelarut campuran sikloheksan - asam asetat glasial (1 : 1)
4.   a. fosfolipid
Fosfolipid (glycerophospholipid) merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol. Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari kerangka gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.
Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.


b.Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena.Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan lima.

SOAL TEST SEBELUM PRAKTIKUM:
  1. Termasuk jenis molekul apakah lipid itu?
  2. Molekul lipid tersusun atas 2 jenis molekul, apa saja?
  3. Berikan contoh 3 jenis molekul lipid.
  4. Apakah sifat-sifat lipid?
  5. Apa perbedaan antara lemak & minyak?
  6. Apakah makanan yang dibuat dari hidrogenasi minyak nabati merupakan pilihan terbaik sebagai sumber asam-asam lemak bagi nutrisi anda?
  7. Mengapa industri lebih memilih melakukan hidrogenasinya terhadap minyak nabati?
  8. Apa perbedaan lemak dengan gula?
  9. Kolesterol, steroid, hormon dan beberapa vitamin mempunyai struktur molekul yang mirip, namun mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tubuh, jelaskan mengapa demikian.

Jawab :
1.      Lipid merupakan asam karboksilat/asam alkanoat jenuh alifatis, yang termasuk dalam hidrokarbon nonpolar
2.      Molekul penyusun lipid adalah asam lemak dan gliserol suku tinggi.
3.      Tiga contoh jenis molekul lipid : fosfolipid, sfingolipid, dan terpen
4.      Sifat – sifat lipid :
a.Tidak larut dalam air, tetapi larut dala satu atau lebih pelarut organik misalnya eter,   aseton, kloroform, benzene, dan sering juga disebut pelarut lemak.
b. Ada hubungan dengan asam lemak dan esternya.
c.  Mempunyai kemungkinan untuk digunakan oleh mehluk hidup.
 5. Perbedaan lemak dan minyak adalah pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair.
6. Minyak yang dibuat dari hidrogenasi minyak nabati belum tentu merupakan pilihan utama karena asam lemak trans yang berasal dari minyak nabati yang mengalami pemadatan dengan teknik hidrogenasi parsial merupakan lemak yang bila dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan penyakit jantung
7. Industry lebih memilih melakukan hidrogenasi terhadap minyak nabati karena menghindari bahaya minyak nabati yang bersifat jenuh , selain itu lebih murah biayanya
8. Perbedaan lemak dengan gula adalah lemak merupakan senyawa yang bersifat nonpolar yang tidak bisa larut dalam senyawa polar seperti air, sedangkan gula merupakan senyawa polar yang dapat larut dalam air
9. Meskipun memiliki struktur molekul yang hampir sama tapi sifat –sifat yang dimilikuya berbeda selain itu kandungan zat lain yang terdapat di dalamnya juga berbeda , sehingga akan berdampak yang berbeda pula pengaruhnya terhadap tubuh.

ddownload materi lengkap dan lebih jelas disini 

aatau Download via mediafire disini


l



No comments:

Post a Comment