Hukum Alam dan Hukum Allah
Dalam
kehidupan ini ada rumus-rumus yang polanya bisa dikatakan beraturan sehingga
bisa disebut hukum ‘pasti’ walaupun dalam batasan yang relatif. Karena
bagaimanapun yang “MUTLAK” hanya Dia YANG MAHA MUTLAK saja. Hukum-hukum alam
yang berpola tratur tersebut kemudian disebut hukum alam.
Secara
lengkapnya maka macam-macam jenis hukum di alam semesta ini bisa dikategorikan
dalam beberapa hal. Antara lain hukum akal, hukum ‘kebiasaan’ atau hukum alam,
hukum moral, hukum syariat (agama) dan hukum yang sengaja diciptakan suatu
komunitas atau negara secara tertulis yang biasa disebut hukum negara atau
undang-undang. Masing-masing dengan sanksinya sendiri-sendiri.
Sedangkan
fenomena bahwa dimanapun air akan selalu turun mengalir ke bawah disebut hukum
‘kebiasaan alam’ yang kemudian populer dengan hukum alam. Siapa yang menetapkan
hukum alam ini ? Tentu hanya Dia Yang Maha Berkuasa, Allah swt, yang menetapkan
hukum alam ini. Karena Dia yang menetapkan maka Dia pula yang mampu
‘menyimpangkan’ hukum hukum kebiasaan alam tersebut. Hal itu disebut juga
keajaiban. Keajaiban bagi para nabi disebut mukjizat sedangkan bagi para
waliyullah disebut karomah. Bagi orang biasa disebut ‘pertolongan’ atau maunah
Allah.
Namun hal
yang pasti hukum alam ini tetap adanya, berpola sedemikian rupa. Ada sebab maka
ada akibat. Kasualitas.
Karena itu
ada yang menyebut hukum kebiasaan alam atau hukum alam ini dengan sebutan
sunatullah, sunahnya Allah. Dan, ajaibnya : semua ilmu pengetahuan di dunia ini
dihasilkan karena manusia mempelajari hukum alam atau sunatullah tersebut.
Bahkan sunah-Nya ini juga masuk dalam lingkup ‘takdir-Nya’.
Dalam hal
sebab akibat ini sebenarnya bukan hanya berlaku bagi alam nyata serta logika
saja. Bahkan sampai pada alam serta hal gaibpun, hukum sebab akibat ini berlaku
dan mempunyai polanya tersendiri.
Pada tataran
permukaan, contohnya, orang sakit makan obat maka akan sembuh, tentu dengan
kuasa dan ijin Allah. Namun pada tataran yang lebih halus lagi, kadang
sembuhnya si sakit bukan karena makan obat (sudah kenyang makan obat dokter
maupun tabib). Namun terkadang yang menjadi ‘penyebab’ kesembuhannya karena
rasa ikhlas menolong orang yang lagi susah misalnya. Kebahagiaan orang yang
ditolong tersebut ditransfer oleh Allah menjadi ‘obat’ sehingga si sakit
tiba-tiba sembuh secara ajaib.
Dalam ajaran
islam setiap apapun yang kita kerjakan sudah ada aturannnya, misal kita tidak
boleh minum khomer atau kita disuruh berbuat baik karena semua itu dampaknya
sesuai dengan hukum alam yang akan manusia rasakan, jika kita merusak alam maka
yang rugi akan kita sendiri seperti kita lihat banyak terjadi bencana alam,
untuk itu maka sebagai seorang muslim kita harus menjalankan perintah syariat
secara menyeluruh agar hidup kita bahagia dan dampaknya baik bagi perjalanan
hidup di dunia ini.
v Pembagian Agama
v Agama Samawi (
agama langit )
agama yang dipercaya oleh para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu
Allah. Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut agama Samawi
jika:
o Mempunyai definisi Tuhan yang jelas
o Mempunyai penyampai risalah (Nabi/Rasul)
o Mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab Suci
Di dunia ini agama-agama besar
yang dianggap agama samawi diantaranya Yahudi, Kristen, Islam.
v Agama Ardhi (
agama Bumi )
Suatu faham yang berasal dari suatu tradisi, adat istiadat yang harus
dilestarikan atau secara singkatnya agama yang di buat oleh manusia.
Contoh agama ardhi adalah Hindu, Budha, Konghucu, Shinto, dan lainnya
v Karakteristik
Agama Samai dan Agama Ardhi
Beberapa ciri dan karakteristik utama yang membedakan antara agama samawi dan agama ardhi antara lain :
1. Bukan tumbuh
dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat
Agama samawi
tidak diciptakan oleh manusia lewat kontemplasi atau perenungan. Berbeda dengan
agama Budha, yang diciptakan oleh Sidharta Gautama. Sang Budha konon dahulu
duduk merenung di bawah pohon Bodi, lalu mendapatkan temuan-temuan berupa nilai-nilai
kehidupan, yang kemudian dijadikan sebagai dasar agama itu.
Konsep agama
samawi adalah sebuah paket ajaran lengkap yang turun dari langit. Kata samawi
mengacu kepada arti langit, karena tuhan itu ada di atas langit menurunkan
wahyu. Wahyu bukan sekedar kata-kata ghaib atau magis, melainkan berisi hukum
dan undang-undang yang mengatur semua tatanan hidup manusia, mulai dari masalah
yang paling kecil hingga yang paling besar. Dari masalah mikro sampai masalah
makro. Agama samawi tidak pernah menciptakan sendiri ajarannya, tetapi menerima
ajaran itu dari atas langit begitu saja. Berbeda dengan agama ardhi, di mana
ajarannya memang diciptakan, disusun, dibuat dan diolah oleh sesama makhluk
penghuni bumi, manusia.
2. Disampaikan
oleh manusia pilihan Allah, utusan itu hanya menyampaikan bukan menciptakan
Karena agama
samawi datang dari tuhan yang ada di langit, dan tuhan tidak menampakkkan
diriNya secara langsung, maka agama samawi mengenal konsep kenabian. Fungsi dan
tugas nabi ini adalah menyampaikan semua kemauan, perintah, aturan, syariah,
undang-undang dari tuhan kepada umat manusia. Seorang nabi tidak diberi
wewenang untuk menciptakan ajaran sendiri. Nabi bukan manusia setengah dewa,
maka tidak ada konsep penyembahan kepada nabi.
Dalam konsep
agama samawi, seorang nabi hanyalah seorang manusia biasa. Dia bisa lapar lalu
makan, dia bisa haus lalu minum, dia juga bisa berhasrat kepada wanita lalu dia
menikah. Namun di balik semua sifat kemanusiaannya, seorang nabi mendapat wahyu
dari langit. Serta mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan dari langit agar
tidak melakukan kesalahan.Satu lagi fungsi seorang nabi yang tidak boleh
dilupakan, yaitu sosok diri seorang nabi dijadikan suri tauladan, contoh hidup
yang nyata, dan model untuk bisa ditiru oleh manusia.
3. Memiliki kitab
suci yang bersih dari campur tangan manusia
Perbedaan
lainnya lagi antara agama samawi dan agama ardhi adalah bahwa tiap agama samawi
memiliki kitab suci yang turun dari langit. Kitab suci itu datang langsung dari
tuhan, bukan hasil ciptaan manusia.Diturunkan lewat malaikat Jibril
alaihissalam, kepada para nabi. Lalu para nabi mengajarkan isi wahyu itu kepada
umatnya. Jadilah kumpulan wahyu itu sebagai kitab suci. Itu adalah proses
turunnya Al-Quran. Atau bisa jadi Allah SWT menurunkan kitab itu sekaligus
dalam satu penurunan, seperti yang terjadi para kitab-kitab suci yang turun
kepada Bani Israil.
Sedangkan agama
ardhi seperti Hindu, Budha, Konghucu, Shinto, dan lainnya, meski juga punya
kitab yang dianggap suci, namun bukan wayhu yang turun dari langit. Kitab yang
mereka anggap suci itu hanyalah karangan dari para pendeta, rahib, atau pun
pendiri agama itu. Bukan wayhu, bukan firman, bukan kalamullah, bukan perkataan
tuhan.
Dari sisi isi
materi, umumnya kitab suci agama samawi berisi aturan dan hukum. Kitab-kitab
itu bicara tentang hukum halal dan haram. Adapun kitab suci agama ardhi umumnya
lebih banyak bicara tentang pujian, kidung, nyanyian, penyembahan.
4. Konsep tentang
Tuhannya adalah tauhid
Agama samawi
selalu mengajarkan konsep ketauhidan, baik Islam, yahudi atau pun nasrani.
Tuhan itu hanya satu, bukan dua atau tiga, apalagi banyak.Sedangkan agama ardhi
umumnya punya konsep bahwa tuhan itu ada banyak. Walau pun ada yang paling
besar dan senior, tetapi masih dimungkinkan adanya tuhan-tuhan selain tuhan
senior itu, yang boleh disembah, diagungkan, diabdi dan dijadikan sesembahan
oleh manusia.
Konsep bertuhan
kepada banyak objek ini dikenal dengan istilah polytheisme. Agama dan
kepercayaan yang beredar di Cina telah mengarahkan bangsa itu kepada
penyembahan dewa-dewa. Ada dewa api, dewa air, dewa hujan, dewa tanah, dewa
siang, dewa malam, bahkan ada dewa yang kerjanya minum khamar, dewa mabok.
v Penyimpangan
Nasrani dan Yahudi dari Karakteristik Agama Samawi
a)
Agama
Diciptakan oleh Tokoh Agama
para pemuka
agama baik pendeta, rahib, atau pun tokoh spiritul mereka telah mulai membuat
sendiri agama itu, tambahan demi tambahan, sehingga ajaran yang sekarag ini
sudah tidak murni lagi seperti awal penciptaan agamanya
b)
Menyembah Nabi
dan Orang Shalih
umat nasrani
dan yahudi sudah tidak lagi menyembah Allah yang Esa, tetapi menambahi satu
lagi sebagai tuhan baru (junior), yaitu nabi mereka sendiri.
c)
Memalsu Kitab
Suci
Kitab suci
Injil yang asalnya adalah firman Allah subhanahu wata’ala, lama kelamaan
berubah isinya menjadi karangan Petrus, Yohanes, Markus, Lukas, dan lainny.
Bukan lagi firman Allah tetapi karangan manusia. Kitab itu lalu diperdebatkan
keotentikannya oleh mereka sendiri, maka berdirilah sekte-sekte yang saling
berbeda. Muncul aliran-aliran gereja yang saling mengkafirkan.
Selain agama
yang dijelaskan banyak juga aliran- aliran kepercayaan yang muncul di tengah
masyarakat kita seperti aliran kejawen, menganggap keramat pohon besar, keris
dan lain- lain. Dari semua itu hanya agama islamlah yang masih tetap asli dan
otentik yang akan membawa manusia ke jalan yang lurus yang di ridhai oleh Allah
Swt. Dan selamanya tidak aan ada yag bisa merubah ata membelokkan ajaran agama
islam.
Melihat
keterangan yang telah dijelaskan diatas banyak sekali penyimpangan-
penyimpangan agama Samawi salah satunya adanya penambahan ajaran agama atau
merubah kitab suci, sedangkan dalam agama islam semua itu tidak akan bisa
terjadi penyimpangan dari upaya merubah, menambah, mengurangi atau pun
menggantikannyakarena Allah telah telah
berjanji bahwa Dia yang menurunkan dan Dia pula yang akan menjaganya,
sebagaimana Firman Allah dalam surat (Al-Hijr:9)
لَحَافِظُونَ لَهُ وَإِنَّا الذِّكْرَ نَزَّلْنَا نَحْنُ إِنَّا
“Sesungguhnya Kami-lah yang menunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami
benr-benar memeliharanya.”
No comments:
Post a Comment