Rasulullah Muhammad Saw merupakan manusia terbaik yang
ada di dunia ini, memiliki akhlak yang sangat mulia, beliau banyak berpesan
beliau kepada para sahabat dan juga untuk semua umatnya untuk dijalankan didunia ini agar mendapat Ridha
Allah. Diantara pesan beliau adalah sebagai berikut
Rasulullah berwasiat "cintailah fakir-miskin,
berbanyak silaturrahmi, jangan suka meminta-minta dan jangan takut celaan dalam
berdakwah."
Dari Abu Dzar
ia berkata; "Kekasihku (Rasulullah Muhammad SAW) berwasiat kepadaku dengan
tujuh hal:
(1) Supaya aku
mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,
(2) Beliau
memerintahku agar aku melihat orang-orang yang di bawahku dan tidak melihat
orang yang berada di atasku,
(3) Beliau
memerintahkan agar aku menyambung silaturrahim dengan karib kerabat meski
mereka berlaku kasar kepadaku,
(4) Aku
diperintahkan agar memperbanyak ucapan La haula walaa quwwata illa billah,
(5) Aku
diperintahkan untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit,
(6) Beliau
berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada
Allah,
(7) Belaiu
melarang aku agar aku tidak meminta-minta sesuatu kepada manusia" (Riwayat
Ahmad).
Meski
wasiat ini disampaikan kepada Abu Dzar RA, namun hakikatnya untuk kaum Muslimin
secara umum. Sebagaimana kaidah: (Al-Khitobu li'umuumil-lafdzi, walaisa min
khususil asbab).
v Wasiat Pertama: Mencintai orang
miskin.
Islam
menganjurkan umatnya agar berlaku tawadhu' (berendah hati) terhadap orang-orang miskin, menolong dan
membantu kesulitan mereka. Demikianlah yang dicontohkan para sahabat di
antaranya Umar bin Khaththab RA yang terkenal sangat merakyat, Khalifah Abu
Bakar yang terkenal dengan sedekah "pikulan"nya, Utsman bin Affan
dengan kedermawanannya.
Sebagaimana sabda
Rasulullah, "Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan dunia dari
seorang Muslim, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat.
Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan
memudahkan baginya di dunia dan akhirat." (Riwayat Muslim).
v Wasiat Kedua: Melihat orang
yang lebih rendah kedudukannya dalam hal materi dunia.
Rasulullah memerintahkan agar kita melihat
orang-orang yang berada di bawah kita dalam masalah dunia dan mata pencaharian.
Tujuannya, tiada lain agar kita selalu bersyukur dengan nikmat Allah yang ada.
Selalu qona'ah (merasa cukup dengan apa yang Allah karuniakan kepada kita),
tidak serakah, tidak pula iri dengki dengan kenikmatan orang lain.
v Wasiat Ketiga: Menyambung
silaturrahim kepada kaum kerabat.
Silaturrahim
adalah ungkapan mengenai berbuat baik kepada karib kerabat karena hubungan
nasab (keturunan) atau karena perkawinan. Yaitu silaturrahim kepada orang tua,
kakak, adik, paman, keponakan yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Berbuat
baik dan lemah lembut kepada mereka, menyayangi, memperhatikan dan membantu mereka.
Dengan
silaturrahim, Allah memberikan banyak manfaat. Silaturrahmi akan memberikan
kelapangan rezeki dan umur yang panjang. Sebaliknya bagi yang mengabaikan
silaturrahim Allah sempitkan hartanya dan tidak memberikan berkah pada umurnya,
bahkan Allah tidak memasukkannya ke dalam surga. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung
silaturahmi." (Riwayat Bukhari).
v Wasiat Keempat: Memperbanyak
ucapan 'La haula walaa quwwata illa bilLah'.
Rasulullah
memerintahkan memperbanyak ucapan 'La haula walaa quwwata illa bilLah' agar
kita berlepas diri dari merasa tidak mampu. Kita serahkan semuanya kepada
Allah. Makna kalimat ini juga sebagai sikap tawakkal, hanya kepada Allah kita
menyembah dan hanya kepada-Nya pula kita memohon pertolongan.
v Wasiat Kelima: Berani
mengatakan kebenaran meskipun pahit.
Kebanyakan
orang hanya asal bapak senang (ABS), menjilat agar mendapat simpati dengan
mengorbankan kebenaran dan kejujuran. Getirnya kebenaran tidak boleh mencegah
kita untuk tidak mengucapkannya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Apabila sesuatu itu sudah jelas sebagai sesuatu yang haram, bid'ah, munkar,
batil, dan syirik, maka jangan sampai kita takut menerangkannya.
v Wasiat Keenam: Tidak takut
celaan dalam berdakwah.
Betapa
berat risiko dakwah yang Rasulullah dan sahabat alami. Mereka harus menderita
karena mendapat celaan, ejekan, fitnah, boikot. Juga pengejaran, lemparan
kotoran, dimusuhi, diteror, dan dibunuh.
Jika
dai mendapat penolakan dan cercaan jangan sampai mundur. Maka para penyeru
tauhid, penyeru kebenaran jangan berhenti hanya dengan di cerca.
Allah SWT berfirman
: (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada
Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan." (QS Al-Ahzab : 39)
v Wasiat Ketujuh: Tidak suka
meminta-minta sesuatu kepada orang lain.
Orang
yang dicintai Allah, Rasul, dan manusia, adalah mereka yang tidak
meminta-minta. Seorang Muslim harus berusaha makan dari hasil jerih payah
tangannya sendiri. Seorang Muslim harus berusaha memenuhi hajat hidupnya
sendiri dan tidak boleh selalu mengharapkan belas kasihan orang.
"Sungguh,
seseorang dari kalian mengambil tali, lalu membawa seikat kayu bakar di
punggungnya, kemudian ia menjualnya, sehingga dengannya Allah menjaga
kehormatannya. Itu lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada manusia.
Mereka bisa memberi atau tidak memberi." (Riwayat Bukhori).
Selain ketujuh wasiat Rasul
yang ada diatas masih banyak wasiat rasul yang lain bagi ummatnya, salah
satunya Rasulullah di datangi malaikat Jibril lalu rasul diberi wasiat yang
intinya adlah sebagai berikut :
1)
“Hiduplah sesukamu, tapi ingat kamu akan mati”
Manusia
dipersilahkan hidup dalam dunia ini bersenang –senang mewujudkan cita- cita dan
apapun yang di kehendakai, namun perlu diperhatikan bahwa manusia nantinya
pasti akan mati
2) “Cintailah
sekehendak hatimu, tapi ingat kamu akan berpisah”
Manusia
diperbolehkan mencintai apa yang disukainya , baik itu harta wanita atau apapun
itu, tapi perlu diingat juag bahwa semua yag dicintainya itu pasti akan
berpisah darinya
3)
“Berbuatlah sesukamu, tapi ingat senua akan ada pembalasannya”
Kita
boleh berbuat apa saja di dunia ini kita
berlaku baik atau jahat semua terserah manusia, dia boleh membantu sesama atau
berbuat jelek namun perlu diingat juga bahwa semua yang dikejakan nanti akan
ada balasannya
4)
“ Ketahuilah sesungguhnya kemuliaan itu yaitu dengan menjalankan sholat
malam dan membantu sesama”
Disini
dijelaskan keutamaan sholat malam yait u manusia akan memperoleh kemuliaan
disisi Allah SWT.
No comments:
Post a Comment