v Pengertian Tobat
Jika
ditinjau dari segi etimologi, term tobat
adalah bentuk masdar dari kata dasar تاب- يتوب- توبة tersusun dari akar kata ت- و- ب Kata ini memiliki arti asal
الرجوع(kembali). Contoh
dalam kalimat تاب من ذنبه sama dengan kalimat رجع عنه
, berarti ia telah meninggalkan perbuatan dosanya.
Tobat
adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati
untuk tidak melakukannya kembali atau permohonan ampun kepada Allah swt. atas
kesalahan(kekhilafan) dan atas dosa yang telah dilakukan.
Hukum
taubat adalah wajib bagi setip muslim atau muslimah yang sudah mukallaf (balig
dan berakal). Taubat tersebut adalah suatu keniscayaan bagi manusia, sebab
tidak satu pun anak keturunan Adam AS di dunia ini yang tidak luput dari
berbuat dosa. Semua manusia, pasti pernah melakukan berdosa. Hanya para nabi
dan malaikat saja yang luput dari dosa dan maksiyat. Manusia yang baik bukan
orang yang tidak berdosa, melainkan manusia yang jika berdosa dia melakukan
taubat.
Artinya
: “…Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang tobat kepada-Nya dan dia
menyukai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS Al Baqarah : 222)
v
Syarat-Syarat Taubat
·
Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan.
·
Mensucikan diri dari perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Kerana tidak
ada artinya bertaubat jika dosa masih terus dikerjakan.
·
Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi,
selama hidup di dunia, sampai mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang fana
ini.
v Syarat diterimanya Taubat
1)
Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah,
bukan karena lainnya.
2)
Menyesali dosa yang telah diperbuatnya
3)
Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya.
4)
Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi
perbuatan dosa tersebut.
5)
Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan
terhadap hakNya
6)
Memenuhi hak bagi orang-orang yang
berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut.
7)
Waktu diterimanya taubat itu
dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya.
Sabda
Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat
seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).
v Kriteria orang yang bertaubat
1) Orang yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang
ini diampuni dosanya.
وَأَصْلَحُواْفَإِنَّالله
غَفُورٌ رَّحِيمٌ إِلاَّالَّذِينَ
تَابُواْمِن بَعْدِذَلِكَ
Artinya :
“Selain orang-orang yang taubat sesudah berbuat kesalahan dan mengadakan perbaikan,
sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang. (QS Ali Imran : 89)
2) Taubat seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Taubat
semacam ini sudah tidak dapat diterima
Artinya :
“Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan
kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal dan setelah kepada seorang diantara
mereka, (barulah) ia mengatakan : Sesungguhnya saya bertobat sekarang. Dan
tidak pula (diterima tobat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam
kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksaan yang pedih.” (QS An
Nisa : 18)
3) Taubat nasuha atau taubat yang sebenar-benarnya. Taubat
nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh atau
semurni-murninya. Taubat semacam inilah yang dinilai paling tinggi
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan
Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka
memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan:` Ya
Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu `. (QS. At Tahrim [66]: 8)
v Keutamaan Taubat
1) Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa
jalla.
Allah ta’ala berfirman,“Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka
membersihkan diri.” (QS. Al Baqarah: 222)
2) Taubat merupakan sebab keberuntungan.
Allah ta’ala berfirman“Dan
bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian
beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
3) Taubat menjadi
sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas
kesalahan-kesalahannya.
Allah ta’ala berfirman“Dialah
Allah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan Maha mengampuni berbagai
kesalahan.” (QS. Asy Syuura: 25)
4) Taubat merupakan sebab masuk surga dan
keselamatan dari siksa neraka.
Allah ta’ala berfirman, “Maka
sesudah mereka (nabi-nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat
dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam
kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman
serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam
surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam: 59, 60)
5) Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan
rahmat.
Allah ta’ala berfirman,“Dan
orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan
beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.”
(QS. Al A’raaf: 153)
6) Taubat merupakan sebab
berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan.
Allah ta’ala berfirman, “Dan
barang siapa yang melakukan dosa-dosa itu niscaya dia akan menemui
pembalasannya. Akan dilipatgandakan siksa mereka pada hari kiamat dan mereka
akan kekal di dalamnya dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang
bertaubat dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang
digantikan oleh Allah keburukan-keburukan mereka menjadi berbagai kebaikan. Dan
Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”(QS. Al Furqaan: 68-70)
7) Taubat menjadi sebab untuk
meraih segala macam kebaikan.
Allah ta’ala berfirman,“Apabila
kalian bertaubat maka sesungguhnya hal itu baik bagi kalian...” (QS. At Taubah:
3)
8) Taubat adalah sebab untuk
menggapai keimanan dan pahala yang besar.
Allah ta’ala berfirman,“Kecuali
orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan berpegang teguh dengan agama
Allah serta mengikhlaskan agama mereka untuk Allah mereka itulah yang akan
bersama dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum yang beriman
pahala yang amat besar.” (QS. An Nisaa’: 146)
9) Taubat merupakan
sebab turunnya barakah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan.
Allah ta’ala berfirman,“Wahai
kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya
niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat
dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian
berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52)
10) Keutamaan taubat yang lain
adalah menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang bertaubat.
Hal ini sebagaimana difirmankan
Allah ta’ala, “Para malaikat yang membawa ‘Arsy dan malaikat lain di
sekelilingnya senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan mereka, mereka beriman
kepada-Nya dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami,
rahmat dan ilmu-Mu maha luas meliputi segala sesuatu, ampunilah orang-orang
yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksa
neraka.” (QS.Al Mu’min: 7).
11) Keutamaan taubat yang lain
adalah ia termasuk ketaatan kepada kehendak Allah ‘azza wa jalla.
Hal ini sebagaimana difirmankan
Allah ta’ala, “Dan Allah menghendaki untuk menerima taubat kalian, sedang
orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling
sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An Nisaa’: 27). Maka orang yang
bertaubat berarti dia adalah orang yang telah melakukan perkara yang disenangi
Allah dan diridhai-Nya.
12) Keutamaan taubat yang lain
adalah Allah bergembira dengan sebab hal itu.
Hal ini sebagaimana disabdakan
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sungguh Allah lebih
bergembira dengan sebab taubat seorang hamba-Nya ketika ia mau bertaubat
kepada-Nya daripada kegembiraan seseorang dari kalian yang menaiki hewan
tunggangannya di padang luas lalu hewan itu terlepas dan membawa pergi bekal
makanan dan minumannya sehingga ia pun berputus asa lalu mendatangi sebatang
pohon dan bersandar di bawah naungannya dalam keadaan berputus asa akibat
kehilangan hewan tersebut, dalam keadaan seperti itu tiba-tiba hewan itu sudah
kembali berada di sisinya maka diambilnya tali kekangnya kemudian mengucapkan
karena saking gembiranya, ‘Ya Allah, Engkaulah hambaku dan akulah tuhanmu’, dia
salah berucap karena terlalu gembira.” (HR. Muslim)
13) Taubat juga menjadi sebab
hati menjadi bersinar dan bercahaya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat
dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila dia
meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali bersih hatinya.
Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai
menjadi pekat, itulah raan yang disebutkan Allah ta’ala,
No comments:
Post a Comment